Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tandjung: Tak Ada Alasan Munas Golkar Dipercepat

Kompas.com - 28/07/2019, 18:36 WIB
Nursita Sari,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, Musyawarah Nasional (Munas) 2019 tidak bisa dipercepat. Munas Partai Golkar tetap harus digelar sesuai kesepakatan awal, yakni Desember 2019.

"Kalau ada usulan percepatan, ya, tidak ada alasan. Menurut saya, tentu kita ikuti yang telah kita sepakati sama-sama, yaitu bulan Desember 2019 yang akan datang," ujar Akbar di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu (28/7/2019).

Menurut Akbar, rapat Dewan Kehormatan Partai Golkar juga sudah memutuskan bahwa Munas 2019 digelar pada Desember. Keputusan itu sudah disampaikan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Untuk itu, dia meminta semua kader menunggu pelaksanaan Munas itu sesuai keputusan awal.

"Kita tunggu saja, karena tinggal beberapa bulan lagi," kata Akbar.

Baca juga: Gaduh Partai Golkar Jelang Munas...

Sebelumnya diberitakan, pendukung Bambang Soesatyo sebagai calon ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024 berharap Munas 2019 dilakukan sebelum pelantikan anggota legislatif, serta presiden-wakil presiden terpilih hasil Pemilu 2019.

Sebagai informasi, pelantikan anggota DPR/MPR/DPD RI terpilih akan dilangsungkan pada 1 Oktober 2019.

Sementara, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih dilakukan pada 20 Oktober 2019.

"Ada secara implisit yang kita baca dalam perspektif politik dengan keinginan pemerintahan Jokowi yang baru sebelum penetapan DPR periode 2019-2024 dan sebelum pelantikan presiden, maka seluruh parpol pendukung 01 sudah harus melaksanakan munas," kata politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai, Minggu (7/7/2019).

Yorrys menyebut, pembentukan alat kelengkapan di DPR serta penyusunan kabinet baru pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjadi alasan agar Partai Golkar menggelar munas sebelum pelantikan.

Dengan begitu, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf juga akan diisi orang-orang baru. Diharapkan, kabinet menjadi lebih segar di periode kedua Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com