Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Warga dan Langkah Pemkot Setelah Pembongkaran Reklamasi Kali Ciliwung

Kompas.com - 20/08/2019, 11:21 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daratan buatan atau reklamasi di bantaran Kali Ciliwung, Jalan Kebon Pala Tanah Rendah, Kampung Melayu, Jakarta Timur telah dibersihkan dan dirapikan pada Minggu (18/8/2019) kemarin.

Sebanyak 250 petugas gabungan dari UPK Badan Air dan pasukan biru dari Dinas Sumber Daya Air pada kemarin Minggu diterjunkan untuk mengangkut material reklamasi yang sebelumnya berada di bantran hingga badan kali.

Ada puluhan rumah di bantaran Kali Ciliwung yang melebarkan lahannya dengan material berbentuk pasir yang dimasukan ke dalam karung. Lebar lahan itu dari 5 hingga 10 meter dari pinggir kali sampai menjorok ke kali.

"Iya memang itu buat diuruk juga ada warga yang nguruk sengaja buat dijadiin tempat tinggal tapi ya enggak sampai tengah kali juga siapa juga yang rumah di tengah kali," kata Yusman, warga RW 08 di lokasi, Senin (19/8/2019).

Kini kondisi kali sudah tampak bersih dari sampah dan material reklamasi itu.

Aliran air kali juga terlihat deras. Meskipun, lahan buatan di bantaran Kali Ciliwung masih terlihat menumpuk di belakang rumah warga.

Baca juga: Warga Tebet Bersyukur Reklamasi Bantaran Kali Ciliwung Berkurang

Harapan warga

Yusman mengatakan, tujuan warga menyusun material berupa karung pasir itu di bantaran kali agar bantaran tersebut terlihat rapih dan tertata. Selain itu warga juga memanfaatkannya untuk dijadikan bangunan rumah tinggal baru.

"Itu kan maksud kita biar rapih gitu loh pinggiran kalinya," ujar Yusman.

Sementara itu, Fuad (65) warga RW 08 lainnya mengatakan, pada musim hujan wilayah tempat tinggalnya itu selalu digenang banjir. Bahkan banjir selalu mencapai lebih dari dua meter.

Menurut dia, banjir terjadi karena kondisi kedalaman Kali Ciliwung yang sudah sangat dangkal. Hal itu karena tidak pernah ada pengerukan untuk menambah kedalaman kali.

"Ya banjir se-plafon noh 2 meteran kalau musim hujan. Ya kalinya dangkal paling semetaran dalamnya. Kali mah dikeruk jangan diperlebar doang. Kalau diperlebar tapi enggak dikeruk-keruk, air datang juga luber," ujar Fuad.

Warga mau digusur

Yusman menuturkan, dirinya mau saja digusur dari bantaran Kali Ciliwung asalkan diberikan ganti rugi yang sesuai.

Namun jika harus digusur, dirinya beserta warga lainnya tidak mau dipindahkan ke rumah susun (rusun).

Mereka lebih memilih uang ganti rugi daripada pindah ke rusun.

Baca juga: Ini Kondisi Bantaran Kali Ciliwung Pasca Pembongkaran Tanah Reklamasi...

"Mending ganti rugi aja yang sesuai misal kita rumah dua kamar ya digantinya juga dua kamar jadi kita bisa cari tempat tinggal. Enggak mau kalau pindah ke rusun karena nanti banyak bayaran juga, air, listrik, ogah dah, mending rumah kecil tapi punya sendiri," ujar Yusman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com