Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga SMPN 71 Keluhkan Truk Sampah Pakir di Depan Sekolah Mereka

Kompas.com - 04/09/2019, 14:14 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas belajar-mengajar di SMP Negeri 71 Rawasari, Jakarta Pusat terganggu dengan adanya sejumlah truk dan bak truk sampah di dekat kawasan sekolah.

Sejumlah truk dan bak truk pengangkut sampah tampak berada di depan sekolah itu, Rabu (4/9/2019).

Tidak hanya itu, sejumlah barang rongsokan yang merupakan barang inventaris Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat diparkir di depan SMPN 71 itu. Keberadaan truk dan bak truk sampah serta rongsokan itu membuat kawasan sekitar sekolah tampak kumuh.

Baca juga: Tukang Sampah di Jalan Danau Sunter Barat akan Dapat Fasilitas Truk Sampah Unorganik Gratis

Truk dan bak truk sampah berjejer di depan SMPN 71, di depan kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, bahkan di depan kantor Kecamatan Cempaka Putih.

Walau tak ada sampah di truk-truk itu tetapi aroma busuknya tercium hingga di halaman sekolah bahkan sampau di ruang belajar-mengajar.

Warga yang melintas di lokasi itu pun menutup hidung lantaran tak sanggup mencium bau tidak sedap tersebut.

Rusnoto, salah satu guru SMPN 71, mengaku terganggu sekali dengan bau busuk dari truk sampah tersebut.

“Kenyamanan terganggu sekali.... Salah satu syarat belajar (adalah) nyaman dari segi lingkungan,” kata Rusnoto, Rabu.

Ia mengatakan, adanya truk dan bak truk sampah serta rongsokan di kawasan sekolahnya itu membuat dirinya tak betah.

Jika hujan, bau sampah sangat menyengat dan mengganggu pernapasan.

Hal serupa diucapkan Fifi, wakil kepala sekolah bagian sarana prasarana SMPN 71. Fifi mengaku malu jika ada tamu yang hendak berkunjung ke sekolahnya.

“Kadang tamu datang ke sekolah ngeliat keadaan sekolah begini langsung nanya ke sekolah. Ini aromanya sampai dalam sekolah gak,” kata Fifi.

Menurut Fifi, pihaknya telah bersurat ke Dinas Lingkungan Hidup. Namun, surat mereka tak ditanggapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com