JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telkom mengalami kerugian sebesar Rp 37.772.420,00 akibat kabel primer bawah tanah yang mereka miliki dipotong dan dicuri oleh 10 pemuda.
Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang Staf Pemeliharaan Telkom Kuartel Jakarta Utara Endo Joseph Supriono, dalam konferensi pers di Polsek Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (4/9/2019).
"Benar kerugiannya segitu, untuk kabel yang besar untuk 1.000 saluran telepon dan yang kecil sekitar 800 saluran. Walaupun dikata tidak aktif, tetapi setengah dari saluran kabel ini sebenarnya masih aktif dan bisa berfungsi," ujar Joseph.
Josep menjelaskan, sebagian besar kabel yang dicuri merupakan saluran kabel jaringan telepon, bukan kabel jaringan internet.
Baca juga: Polisi Tangkap 10 Pencuri Kabel Primer Milik Telkom di Tamansari
Lanjut Joseph, kabel primer yang dicuri menyebabkan terputusnya jaringan telepon di Jakarta Utara, khususnya di wilayah Pangeran Jayakarta mengarah ke barat.
Kendati demikian, masalah ini masih bisa diantisipasi dengan pengalihan jaringan telepon menggunakan kabel fiber optik milik Telkom.
Pihak Telkom menjamin bahwa tidak masalah pencurian ini tidak akan menimbulkan masalah berarti.
Sebelumnya, sepuluh pelaku mengelabui warga sekitar dengan berpura-pura menjadi petugas Telkom. Mereka membawa alat lengkap agar warga tidak curiga saat mencuri kabel Telkom.
Baca juga: Demi Upah Rp 300.000, 10 Pemuda Kini Dipenjara karena Mencuri Kabel PT Telkom
Mereka adalah DK, JY, HR, AR, AA, AS, WY, DS, HT dan SP. Rata-rata, mereka berusia 20-35 tahun. Mereka melakukan aksinya di Jembatan Bociang, Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Kamis (29/8/2019) pukul 04.00 WIB.
Mereka disangkakan tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman pidana maksimal 7 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.