Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan di Bekasi Ditangkap Setelah Belanjakan Uang Palsu di Warung

Kompas.com - 05/09/2019, 18:48 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com — Seorang perempuan berinisial KL alias Mama Ipul (38) ditangkap polisi karena mengedarkan uang palsu. Ia ditangkap warga lalu digiring ke Mapolsek Setu, Rabu (4/9/2019).

"Pelaku dengan menggunakan sepeda motor, membawa uang kertas palsu pecahan Rp 20.000, kemudian membelanjakan uang itu di warung-warung. Maksudnya untuk memperoleh barang sekaligus mendapatkan tukaran uang asli," kata Kasubag Humas Polres Metro Bekasi AKP Sunardi dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (5/9/2019).

Ketika dibawa ke kantor polisi, polisi menemukan sejumlah uang asli hasil kembalian warung, selain 49 lembar uang kertas palsu pecahan Rp 20.000 dengan total nilai Rp 980.000 di jok motor wanita asal Cibitung, Kabupaten Bekasi, itu.

Menurut warga, kecurigaan bermula ketika KL berpindah-pindah warung hanya untuk membeli barang yang bernilai kecil.

Baca juga: Diduga Terima Uang Palsu Saat Transaksi, Nasabah BRI Lapor Polisi

"Dari jam 07.30, pelaku dengan sepeda motor datang ke warung Amung, kemudian membeli gorengan senilai Rp 5.000 memakai uang palsu pecahan Rp 20.000," ujar Sunardi.

"Kemudian, setelah mendapat kembalian uang asli Rp 15.000, ia pindah ke warung Dahya untuk membeli 1 bungkus rokok dan snack seharga Rp 24.000 dengan uang palsu Rp 40.000," katanya.

Setelah KL selesai belanja di warung Dahya, Amung mengejar KL karena mengetahui uang yang dipakai KL palsu dan nomor serinya identik.

"Lalu Dahya ikut menyusul, KL lalu diamankan warga dan dibawa ke pos ronda," kata Sunardi.

Akhirnya, warga menggeledah jok motor KL. Di situlah KL menyimpan uang-uang palsunya. Ia kemudian mengakui kepada warga bahwa uang tersebut memang palsu.

"KL membeli uang palsu dari seorang tukang becak di Pasar Cibitung yang tidak diketahui identitasnya. Dia membeli seharga Rp 500.000, lalu dia mendapatkan uang palsu pecahan Rp 20.000 senilai Rp 1,2 juta," kata Sunardi.

"Dari jumlah itu sudah banyak yang ia pakai untuk belanja di warung-warung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com