JAKARTA, KOMPAS.com - Pada hari kedua penerapan perluasan ganjil genap, Satlantas Polres Metro Jakarta Utara masih mendapati ratusan pelanggar lalu lintas.
Ipda Sigit P, Panit Turjawali Satlantas Jakarta Utara mengatakan rata-rata pelanggar di Jalan Gunung Sahari berasal dari luar kota.
"Baik dari Bekasi, Tangerang, dan luar daerah lainnya. Kita sudah sosialisasi, manual dan melalui media, jadi enggak ada alasan," kata Sigit kepada wartawan, Selasa (10/9/2019).
Sigit mengatakan rata-rata para pendatang itu beralasan tidak tahu ataupun baru pertama kali melewati Jalan Gunung Sahari tersebut.
Padahal, kata dia, sejumlah rambu-rambu lalu lintas telah mereka pasang di setiap jalur masuk menuju Jalan Gunung Sahari.
Baca juga: Cara Polisi Tindak Pelanggar Ganjil Genap Agar Tidak Lolos
Kata dia, para pelanggar jalur ganjil genap juga sering berupaya untuk menghindari sanksi tilang.
"Pelanggar itu, pertama dia akan menghindar. Kedua, pembelaan. Ketiga, bagaimana caranya mencari celah petugas untuk bisa dikondisikan, baik itu negosiasi maupun mencari celah-celahnya," ujar Sigit.
Namun Sigit mengaskan, dirinya selalu mengingatkan para anggota kepolisian untuk bertindak sabar dan menjaga emosi mengahadapi pelanggar lalu lintas.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan sistem ganjil genap di 25 ruas jalan, termasuk Jalan Gunung Sahari, Pademangan.
Kebijakan ganjil genap ini berlangsung pada pukul 06.00 WIB-10.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-21.00 WIB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.