Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mahasiswa Al Azhar Ditemukan dalam Kondisi Luka Serius Saat Demo di DPR

Kompas.com - 25/09/2019, 18:27 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia Faisal Amir (21) menjadi salah satu korban saat aksi demonstrasi mahasiswa di Gedung DPR/MPR RI, Selasa (25/9/2019).

Kakak Faisal, Rahmat Ahadi (27), menjelaskan kronologi saat pertama kali Faisal ditemukan dalam kondisi berdarah di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Rahmat menjelaskan, Faisal beberapa kali terpisah dengan teman-temannya saat aksi unjuk rasa berlangsung. Faisal terakhir kali terpisah dengan rombongan teman-temannya sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat itu, Faisal mengarahkan teman-temannya yang perempuan untuk berlindung di bawah flyover karena situasi demonstrasi tak kondusif.

Setelah itu, Faisal kembali mencari teman-temannya yang lain agar mereka berlindung.

"Dia maju ke arah polisi, ke arah Grogol, untuk mengevakuasi teman-teman yang lain, tapi setelah itu enggak ada yang lihat lagi. Terpisah jam 17.00," kata Rahmat di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).

Baca juga: Kakak Mahasiswa Al Azhar: Faisal Memar seperti Dipukul Berkali-kali

Setelah hilang, Faisal ditemukan sekitar pukul 17.40 WIB di area proyek pembangunan basement di kawasan Senayan. Faisal ditemukan dengan tubuh berdarah dan kondisi yang tak sadarkan diri.

"Faisal (ditemukan) di bawah, sudah dalam ruangan dan sudah disandarkan ke kardus-kardus dalam keadaan berdarah-darah," ujar Rahmat.

Saat itu, seorang mahasiswa dari Sulawesi menemukan Faisal yang mengenakan jaket almamater Universitas Al Azhar Indonesia. Mahasiswa tersebut menghubungi temannya yang satu almamater dengan Faisal.

Teman-teman Faisal akhirnya mendatangi Faisal dan membawanya ke RS Pelni.

Kepala Rumah Sakit Pelni Dewi Fankhuningdyah menuturkan, Faisal tiba di ruang instalasi gawat darurat (IGD) RS Pelni sekitar pukul 19.00 WIB. Tim dokter langsung memeriksa kondisi Faisal.

Baca juga: Mahasiswa Al Azhar yang Alami Luka Serius Saat Demo di DPR Mulai Merespons

"Sesuai dengan hasil pemeriksaan, pasien kemudian dilakukan operasi karena memang ditemukan pendarahan di daerah kepala, dan juga patah di bahu kanan," kata Dewi.

Operasi yang dijalani Faisal berjalan lancar. Namun, kondisinya masih kritis hingga Rabu, sekitar pukul 11.00 WIB, saat Dewi menyampaikan keterangan terkait kondisi Faisal. Faisal pun dirawat di ruang intensive care unit (ICU) RS Pelni.

Sementara itu, Rahmat menyebut adiknya sudah bisa membuka sedikit matanya dan melirik saat disapa.

"Dia sudah bisa membuka mata, cuma belum bisa merespons, hanya bisa melirik tapi kayaknya udah bisa mendengar," ucap Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com