Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Menolong Mahasiswa yang Lari ke Permukiman Usai Kena Gas Air Mata

Kompas.com - 26/09/2019, 06:00 WIB
Hilel Hodawya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah permukiman menjadi tempat berlindung para mahasiswa setelah demo di depan Gedung DPR berlangsung ricuh, Selasa (24/9/2019).

Permukiman di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat itu juga menjadi tempat para mahasiswa memarkir motornya.

Saat demo menjadi ricuh, mahasiswa berlarian ke rumah-rumah warga. Warga setempat yang menolong para mahasiswa itu sampai harus ikut terkena efek gas air mata.

Salah seorang warga bernama Ari (43), menceritakan pengalamannya menolong para demonstran itu. Ari mengatakan puluhan mahasiswa datang ke rumahnya.

"Pas pintu terbuka, mereka yang masuk. Kita serba salah, mau kita usir kita enggak tega juga. Ada sekitar 30-40 orang," kata Ari.

Menurut Ari, sejumlah drone sengaja diterbangkan untuk memantau keberadaan para mahasiswa. Begitu drone menangkap keberadaan mahasiswa, gas air mata akan ditembakkan ke lokasi itu.

Baca juga: Massa Pelajar Memblokade Tol Dalam Kota

Dengan situasi itu, mau tidak mau, permukiman warga terkena imbas gas air mata.

"Ada drone, massanya di sini. Dilemparlah (gas air mata), gitu. Jadi di mana ada mahasiswa, ada drone, baru dilempar," tambah Ari.

Selain Ari, warga lainnya Ani (55), juga menampung para mahasiswa di rumahnya.

Sebagian mahasiswa yang dibawa ke rumahnya bahkan dalam kondisi pingsan.

"Pada pingsan, lemas semua. Mereka pada masuk ke sini, banyak. Pada minta minum, minta air karena pedih sekali, kan," kata Ani.

Ani mengaku tidak keberatan menampung para mahasiswa. Ia justru senang bisa ikut membantu perjuangan para mahasiswa dengan caranya sendiri.

"Enggak apa-apa, saya malah senang. Saya bisa bantunya ya cuma air. Cuma ya jangan sampai ada rusuh," ujar Ani.

Kronologi kericuhan

Polisi membeberkan kronologi kericuhan yang terjadi saat aksi unjuk rasa yang digelar di Gedung DPR Republik Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa tersebut awalnya berlangsung damai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com