Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Baru Kubur Koja Keluarkan Uang Lebih karena Air PAM Kerap Berubah Warna

Kompas.com - 04/10/2019, 21:20 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara terpaksa mengeluarkan uang lebih karena air PAM di rumah mereka kerap berubah-ubah warna.

Hal itu disampaikan oleh warga RT 005/RW 015 Darniasih (52). Ia terpaksa membeli air pikulan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

"Sehari Rp 20.000, kalau sebulan udah abis Rp 600.000," ujar Darniasih kepada wartawan, Jumat (4/10/2019) malam.

Padahal, kata Darniasih, biasanya ia hanya perlu membayar Rp 40.000 per bulannya untuk membayar tagihan air yang disuplai oleh PT PAM Lyonnais Jakarta (Palyja).

Sementara RT setempat, Napsiah (44), mengaku terselamatkan karena di rumahnya terdapat sumur galian, sehingga masih ada alternatif lain.

"Ya kami mengandalkan air sumur, kadang-kadang beli air gerobak juga," ucapnya.

Baca juga: Sudah Sebulan, Air PAM di Kampung Baru Kubur Koja Berubah-ubah Warna

Ia mengaku takut menggunakan air PAM yang berubah-ubah warna tersebut. Alasannya selain was-was melihat warna dari air itu, baunya juga cukup menyengat.

Biasanya, kata Napsiah, air yang berubah-ubah warna itu keluar setiap kali mereka membuka keran, kecuali pada pukul 01.00 WIB dini hari.

Akan tetapi bau dari air PAM tersebut tetap menyengat sehingga Napsiah memilih untuk membuang air tersebut. Dijelaskan Napsiah, kondisi ini terjadi sekitar sebulan terakhir.

Karena kondisi ini Napsiah merasa dirugikan sehingga ia enggan membayar tagihan air pada bulan ini.

"Tapi bulan ini saya enggak mau bayarlah, orang airnya begini," ucap Napsiah.

Kompas.com sempat menghubungi media relation PT Palyja Ade Rifelino. Ia mengaku bahwa informasi mengenai air yang berubah-ubah warna ini baru mereka ketahui.

Baca juga: Adanya Cacing Dalam Air PAM di Tangerang Disebut karena Kemarau

"Saya ini sedang koordinasi dulu dengan tim terkait, nanti setelah saya dapat jawabannya saya kabari lagi," kata Ade saat dihubungi Kompas.com.

Sebelumnya diberitakan bahwa air PAM yang mengaliri rumah warga di Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara berubah-ubah warna.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pada Jumat (4/10/2019) malam, air yang mengalir ke salah satu rumah warga tampak berwarna biru keunguan. Dari air berwarna ungu itu tercium bau seperti air got.

Bahkan salah satu warga sempat menyimpan sampel dari semua warna yang pernah mengalir di rumahnya. Terlihat ada air yang berwarna hijau, biru, ungu, dan kemerahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com