TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kekeringan air bersih membuat warga Koceak, Keranggan, Setu, Tangerang Selatan, mandi dan mencuci dengan air rembesan Kali Cisalak. Akibatnya, sebagian warga terkena penyakit kulit.
"Ada yang kemarin saya dengar yang kena penyakit kulit. Pada gatal-gatal katanya," ujar salah satu warga setempat, Suparman (40) saat ditemui di lokasi, Selasa (8/10/2019).
Suparman menjelaskan, semenjak mengalami kekeringan yang dialami sejak 4 bulan lalu, warga di sana banyak menggunakan aliran air kali.
Terlebih saat adanya sumur yang berdekatan dengan kali, banyak warga mengambil air untuk dikonsumsi di rumah masing-masing.
Baca juga: Kekeringan di Tangsel, Warga Rela Mandi dengan Air Rembesan Kali Cisalak
"Airnya enggak bau, tapi memang agak kuning. Jadi kalau pagi dan siang itu warga antre dah pada ngambil air di sumur ini," kata Suparman.
Semenjak kekeringan, warga Koceak sempat mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat. Namun, bantuan yang diberikan dinilai tak dapat menanggulangi krisis air bersih yang dirasakan.
"Seperti mesin air dari lurah itu enggak bisa digunain juga. Mesin hidup tapi nyedot airnya dari air kali, kotor juga. Bantuan air bersih dari BPBD juga enggak cukup," katanya.
Suparman berharap pemerintah setempat kembali lebih memperhatikan warga setempat. Salah satunya bantuan air bersih yang jumlahnya diperbanyak.
"Mungkin air bersih dapat diperbanyak. Selama ini kan hanya 4000 liter air bersih aja. Itu paling sampai warga depan aja, ke dalam itu sudah tinggal dikit," tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.