Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Polisi, Mahasiswa Sampaikan Komitmen untuk Demo Tertib

Kompas.com - 09/10/2019, 22:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Selain melakukan shalat gaib dan doa bersama dengan polisi, mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) juga sepakat untuk menjaga kondusifitas jika menggelar aksi unjuk rasa.

"Dan ini juga pernyataan sikap serta komitmen dari teman-teman mahasiswa di Tangsel ini untuk menjaga situasi dan kondusifitas wilayah di Tangsel maupun di Jakarta," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan, Rabu (9/10/2019).

Ferdy mengatakan situasi kondusif harus dijaga mengingat dalam waktu dekat berdekatan dengan pelantikan presiden. Jika ada aksi unjuk rasa, diharapkan tidak berujung kerusuhan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Kalaupun ada masyarakat yang mau menyampaikan aspirasi, silahkan sampaikan dengan cara baik-baik dan jangan sampai mengganggu keamanan dan ketertiban umum," katanya.

Sementara Ketua Umum PMII cabang Ciputat, Fahmi Dzakky mengatakan selain melakukan aksi damai dengan menggelar shalat gaib dan doa bersama, mahasiswa yang hadir juga berkomitmen untuk menjaga kemanan negara dengan tidak melakukan aksi unjuk rasa berujung ricuh.

Baca juga: Mahasiswa dan Polisi Gelar Shalat Gaib untuk 2 Mahasiswa yang Tewas di Kendari

"Kita berdoa untuk keamanan kedamaian negara kita semoga tetap kondusif, semoga awal Oktober ini adalah pulihnya Indonesia dari segala situasi ke belakang, karena Indonesia ini ke depan harus tetap maju, tetap berkembang dan tetap bangun dari segi pembangunannya," kata Fahmi.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mendatangi Polres Tangerang Selatan.

Mereka melakukan aksi solidaritas dengan menggelar salat gaib bersama polisi terkait tewasnya Randi (21) dan Muhamad Yusuf Kardawi, mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari.

Randi, tutup usia akibat luka tembak di dada sebelah kanan Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 15.30 Wita.

Sedangkan Yusuf menghembuskan napas terakhir setelah menjalani operasi akibat luka serius dibagian kepala di RSUD Bahteramas pada Jumat dini (27/9/2019) sekitar pukul 04.00 Wita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com