Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Tak Hilangkan Fasilitas Seni di TIM, Jakpro: Malah Jadi "Instagrammable"

Kompas.com - 26/11/2019, 12:19 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto memastikan bahwa revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) yang sedang dikerjakan oleh pihaknya tak akan menghilangkan fasilitas-fasilitas seni dan pengetahuan yang telah ada.

Revitalisasi tersebut hanya bertujuan memodernisasi TIM sebagai pusat kebudayaan.

"Jadi yang ada itu kita modernisasikan, bukan dihilangin. Makanya ada tudingan yang mengatakan TIM akan hilang, itu kurang pas. Ini tampak depan, TIM akan menjadi ikon. Ini akan menjadi sangat Instaragamable kedua setelah Velodrome lah," kata Dwi saat ditemui di kantor Jakpro, Thamrin City, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019) kemarin.

Salah satunya yang akan direvitalisasi adalah Kineforum atau tempat menonton film klasik maupun kontemporer di TIM.

"Kineforum juga mau direvitalisasi kapasitas 25 orang. Dimanfaatkan memutar film-film yang tidak diputar di studio komersil atau XXI. Di sini dunia sinematografi akan bisa bebas berekspresi," ucap Dwi.

Selanjutnya yang akan direvitalisasi adalah Toko Buku Bengkel Deklamasi yang sempat akan dipindahkan pada awal 2019 lalu. Dwi memastikan bahwa toko itu akan tetap ada.

Baca juga: Hotel Dibangun di TIM, Anies: Agar Seniman dari Luar Bisa Tinggal di Kompleks TIM

"Toko buku Pak Yos enggak akan kita gusur nanti. Kita akan modernisasi. Dan kemarin sudah ketemu dengan beliau, beliau sangat senang sekali," lanjut Dwi.

Sebagai informasi, revitalisasi TIM memakan biaya hingga Rp 1,8 triliun.

Revitalisasi tersebut akan menggunakan penyertaan modal daerah (PMD) Jakpro yang telah masuk dalam APBD DKI Jakarta. Pada APBD 2019 juga telah disetujui sebesar Rp 200 miliar.

Uang Rp 200 miliar itu akan digunakan untuk merevitalisasi bagian depan hingga tengah TIM.

Dalam pembangunan tahap pertama ini, Jakpro berencana membangun fasilitas baru seperti hotel, pusat kuliner, dan galeri seni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com