Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Jokowi soal Banjir Jakarta, Taufik: Waduknya Didiemin dari Zaman Pak Jokowi

Kompas.com - 19/12/2019, 19:52 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Mohammad Taufik merespons komentar Presiden Joko Widodo soal genangan yang muncul akibat hujan di DKI Jakarta, Selasa (17/12/2019) lalu.

Saat itu, Jokowi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk terus melakukan pencegahan banjir dengan membersihkan selokan dan pelebaran Ciliwung.

Padahal, kata Taufik, waduk juga sering tak dikeruk saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Waduk kan dari zaman pak Jokowi didiemin juga," ucap Taufik di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2019).

Taufik mencontohkan waduk di sekitar rumahnya, yakni di Pondok Rangon yang juga tak kunjung dikeruk sejak dulu.

Baca juga: DKI Dinilai Tak Prioritaskan Penanggulangan Banjir, Anies Bilang Fokus Keruk Waduk dan Sungai

"Sama saja. Depan rumah saya enggak dibikin-bikin," tutur dia.

Terkait pendapat Fraksi PDI-P DKI Jakarta yang menyebutkan bahwa Anies "cuci tangan" atas masalah banjir Jakarta, Taufik membantah hal tersebut.

Ia membela bahwa banjir juga surut dalam waktu yang singkat.

"Tapi kan 1 jam kemudian langsung surut, jadi enggak ada masalah biasa saja itu. Kok jadi ribet, orang dari dulu juga banjir. Itu mah, masih belum move on terus yang ribet," tandas Taufik.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah ruas jalan di Jakarta tergenang saat hujan, Selasa (17/12/2019) lalu.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta pada Selasa, pukul 15.00 WIB, ada 19 ruas jalan yang tergenang air.

Ruas jalan yang tergenang di Jakarta Selatan, yakni Jalan Prof Dr Satrio, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Kapten Tendean, Jalan HR Rasuna Said, Jalan Denpasar Raya, dan Jalan Pasar Kebayoran Lama.

Baca juga: Banjir di Jakarta, Pengamat Ingatkan Pemprov DKI Lanjutkan Pembenahan Sungai yang Tertunda

Sementara genangan di Jakarta Pusat berlokasi di Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Gelora, Jalan Asia Afrika, dan Jalan Pangeran Diponegoro.

Di Jakarta Timur, genangan terjadi di Jalan Raya Lapangan Tembak Cibubur, Jalan Pulomas Raya, Jalan Pemuda Raya, Jalan Komodor Halim, dan Jalan Bojana Tirta.

Terakhir, di Jakarta Barat, ruas jalan yang tergenang, yakni Jalan Letjen S Parman, Jalan Tanjung Duren Raya, dan Jalan Tubagus Angke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com