Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Jakarta, Pengamat Ingatkan Pemprov DKI Lanjutkan Pembenahan Sungai yang Tertunda

Kompas.com - 19/12/2019, 09:20 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan ada beberapa langkah yang harus dilakukan dengan serius oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi banjir.

Menurut dia, ada sejumlah hal yang sebenarnya sudah diprogramkan oleh Pemprov DKI Jakarta namun belum dilakukan dengan serius.

"Penataan bantaran kali harus dilanjutkan, karena sudah terhenti dua tahun tidak ada pembenahan sungai. Pusat dan DKI harus segera menyepakati penataannya normalisasi atau naturalisasi atau justru kedua-duanya dipadukan secara harmonis," ucap Nirwono saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2019) malam.

Pemprov DKI Jakarta, harus segera melakukan pembebasan lahan, merelokasi permukiman warga, melebarkan badan sungai, menata tepi sungai dengan mengutamakan yang paling sering kebanjiran seperti di Kali Pesanggrahan dan Kali Ciliwung.

Baca juga: Usai Jokowi Komentari Banjir Jakarta, antara Klaim Pemprov dan Kondisi Terkini Waduk Ibu Kota

Ia melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta juga perlu mengoptimalkan revitalisasi waduk, danau, maupun situ dengan cara dikeruk dan dilebarkan.

"Jika perlu merelokasi permukiman warga yang berada tepat di pinggiran lokasi itu minimal 35 hingga 50 meter tepi bebas bangunan," tuturnya.

Selain itu, Nirwono meminta agar revitalisasi trotoar yang saat ini dikerjakan bersamaan dengan perbaikan saluran air untuk tidak menyumbat saluran tersebut terutama di kawasan rawan genangan.

"Yang terakhir optimalkan seluruh RTH kota sebagai daerah resapan air dan daerah penampung air sementara saat hujan deras, dan penambahan RTH secara signifikan," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah ruas jalan di Jakarta tergenang saat hujan, Selasa (17/12/2019) lalu.

Baca juga: Pemprov DKI: Biasanya Banjir Berhari-hari, Kemarin 20-30 Menit Sudah Surut

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta pada Selasa, pukul 15.00 WIB, ada 19 ruas jalan yang tergenang air.

Ruas jalan yang tergenang di Jakarta Selatan, yakni Jalan Prof Dr Satrio, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Kapten Tendean, Jalan HR Rasuna Said, Jalan Denpasar Raya, dan Jalan Pasar Kebayoran Lama.

Sementara genangan di Jakarta Pusat berlokasi di Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Gelora, Jalan Asia Afrika, dan Jalan Pangeran Diponegoro.

Di Jakarta Timur, genangan terjadi di Jalan Raya Lapangan Tembak Cibubur, Jalan Pulomas Raya, Jalan Pemuda Raya, Jalan Komodor Halim, dan Jalan Bojana Tirta.

Terakhir, di Jakarta Barat, ruas jalan yang tergenang, yakni Jalan Letjen S Parman, Jalan Tanjung Duren Raya, dan Jalan Tubagus Angke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com