Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Gerhana Matahari Cincin, Pengunjung PP IPTEK TMII Melonjak

Kompas.com - 26/12/2019, 18:20 WIB
Dean Pahrevi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjung di Pusat Peragaan (PP) IPTEK Taman Mini Indonesia Indah (TMII) meningkat drastis saat digelarnya pengamatan Gerhana Matahari Cincin (GMC), Kamis (26/12/2019).

Pengamatan GMC itu dibuka untuk umum di Dak atap lantai 3 Gedung PP IPTEK TMII dari pukul 10.30-14.30 WIB.

Humas PP IPTEK TMII Delia Fitri Sarah mengatakan, pengunjung PP IPTEK pada hari ini meningkat hampir dua kali lipat daru hari normal.

Pengunjung tampak antusias mengikuti pengamatan GMC tersebut.

"Sekitar 1000-an (pengunjung) melonjak dari hari biasa. Ini kan libur sekolah termasuk tinggi juga. Naik sekitar dua kali lipat dari hari normal sekitar 300-700 pengunjung saja, bahkan kadang di bawah itu," kara Delia saar dikonfirmasi, Kamis.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Gerhana Matahari Cincin di Sejumlah Daerah, Warga Antre Berfoto hingga Pemecahan Rekor

Adapun pengunjung dikenakan biaya Rp 16.500 untuk tiket masuk PP IPTEK.

Kemudian, pengunjung diarahkan menuju lantai tiga untuk mengisi data diri dan menerima kacamata anti U-V.

"Kita menyiapkan empat teleskop, kacamata 200 unit. Mereka gantian amati teleskop atau melalui kacamata," ujar Delia.

Baca juga: Mengapa Harus Pakai Kacamata Khusus saat Melihat Gerhana Matahari?

Adapun, Staff Sub Divisi Program Sains PP IPTEK Sri Wahyu Cahyaningsih mengatakan, piringan matahari di Jakarta mencapai puncaknya yakni 72 persen. Hal itu terjadi pada pukul 12.36 WIB tadi.

"Di Jakarta piringan matahari mencapai 72 persen dengan puncak gerhana yang terjadi sekitar pukul 12.36 WIB. Fenomena gerhana matahari ini sangat langka untuk disaksikan di Indonesia, namun tidak dianjurkan langsung melihat matahari tanpa alat apa pun," ujar Sri dalam keterangannya, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com