Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yaya, Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Tanjakan Emen Subang Tinggalkan 3 Anak

Kompas.com - 19/01/2020, 11:27 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Nakhruyati (57) diketahui sebagai salah satu dari delapan korban kecelakaan tunggal bus pariwisata di Tanjakan Emen di Kampung Nagrog Desa Palasari Kecamatan Ciater, Subang, Sabtu (18/1/2020) sekitar pukul 17.35 WIB.

Wanita biasa dipanggil Ibu Yaya dikenal sebagai sosok yang tegas dan apa adanya. Demikian kata adik sepupunya, Syafrudin, yang juga Ketua RT 05 RW 02 Pondok Terong, Depok, Jawa Barat.

"Beliau pisah dengan suami, hidupi tiga anaknya, sekarang sudah besar-besar dan dua sudah berkeluarga," kata dia saat ditemui di lokasi rumah duka di Pondok Terong No 29, Depok, Jawa Barat, Minggu (19/1/2020).

Yaya dikenal masyarakat sekitar sebagai seorang perempuan yang aktif berorganisasi.

Selain menjadi ketua PKK di RT 3 RW 2, dia juga menjadi seorang kepala sekolah di Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mawar Indah.

Baca juga: Nahruyati, Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Tanjakan Emen Subang Dimakamkan

"Almarhumah ini dikenal tegas, kalau ngomong apa adanya," kata Syafrudin.

Sebagai keluarga, Syafrudin merasa terpukul atas kepergian kakaknya sering dia panggil Mpok itu.

Terlebih anak-anak kandung yang Nakhruyati tinggalkan. Syafrudin mengatakan, anak-anak Nakhruyati masih terpukul atas kepergian ibunya tersebut.

"Belum ada yang bisa ngomong, semua masih dalam keadaan duka," kata dia.

Adapun sebelumnya, Yaya bersama rombongan hendak pergi bertamasya untuk acara perpisahan kepengurusan posyandu Kelurahan Pondok Terong Depok.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang yang Tewaskan 8 Orang

Syafrudin mengatakan kakak sepupunya itu berpamitan untuk pergi ke tempat wisata Tangkuban Parahu, Jawa Barat. Namun, nasib berkata lain, sang kakak sepupu pulang dalam keadaan tak bernyawa.

Yaya dimakamkan di pemakaman Rawa Tomplok, Rawa Indah pukul 11.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com