Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Penculik Bayi 14 Bulan di Cipayung Tidak Hipnotis Keluarga Korban

Kompas.com - 31/01/2020, 11:32 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan bahwa Rian, penculik batita berusia 14 bulan di salah satu rumah warga, Jalan Raya Malaka, Cipayung, Jakarta Timur, tidak menghipnotis keluarga korban saat beraksi.

Adapun dugaan pelaku menghipnotis keluarga korban saat itu dikatakan tante korban, Natalina Hasugian. Dia bercerita, saat pelaku menculik batita berinisial AR tersebut, hal itu sebenarnya disaksikan bapak korban.

"Pelaku pas rebut keponakan saya itu, itu juga ada abang saya cuma abang saya tuh diam saja kayak linglung gitu, dihipnotis," kata Natalina di lokasi, Selasa (28/1/2020).

Baca juga: Polisi Tidak Temukan Indikasi Penculik Anak di Cipayung Alami Gangguan Jiwa

Terkait hal itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan pelaku dan keluarga korban, dapat disimpulkan tidak ada aksi hipnotis dari pelaku saat menculik korban.

"Untuk itu sebenarnya (keluarga korban) bukan merasa dihipnotis ya. Mungkin karena yang ambil ini berani masuk ke dalam, si keponakan pelapor ini merasa 'oh ini tetangga dekat'," kata Hery di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (30/1/2020).

"Jadi serta merta dia menyerahkan, namun tidak memperkirakan bahwa setelah diserahkan tersebut anak itu dibawa kabur oleh pelaku," lanjut Hery.

Adapun berdasarkan pengaku pelaku, dia menculik korban karena teringat dengan anaknya yang berada di kampung halamannya, Tasikmalaya.

Namun, polisi masih akan mendalami penyidikan kasus tersebut guna membongkar apakah pelaku terlibat dalam jaringan penculik bayi, apakah pelaku benar memiliki anak.

Baca juga: Polisi Dalami Kemungkinan Penculik Batita di Cipayung Terlibat Jaringan

"Karena ini masih percobaan penculikan, kami masih mendalami lagi, ini berdasarkan pengakuan dari tersangka. Dan kami akan mendalami lagi apakah ada jaringan lain di luar dari pelaku yang saat ini sudah diamankan. Apakah ada motif lain, apakah ini ekploitasi anak, nah ini akan kami gali lebih dalam lagi," ujar Hery.

Diketahui, Rian ditangkap karena tepergok menculik batita berinsial AR di salah satu rumah warga, Jalan Raya Malaka, Munjul, Jakarta Timur, Selasa (28/1/2020) pagi.

Ibu korban yang mengetahui aksi Rian langsung teriak minta tolong. Warga yang menghampiri ibu korban langsung menangkap Rian yang berupaya melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com