Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rela Antre demi Cabai dan Bawang Putih Murah di Pasar Minggu

Kompas.com - 09/02/2020, 12:32 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga mengantre panjang di halaman Toko Tani Indonesia Center (TTIC), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).

Mereka rela mengantre demi membeli cabai merah, cabai rawit, dan bawang putih dengan harga murah saat operasi pasar digelar Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dan Pemprov DKI Jakarta.

Dalam operasi pasar ini, cabai merah dan cabai rawit masing-masing dijual seharga Rp 35.000 per kilogram, sementara bawang putih dijual Rp 30.000 per kilogram.

Baca juga: Harga Bawang Putih dan Cabai Melonjak, Pemprov DKI Gelar Operasi Pasar di 22 Lokasi

Dari pantauan Kompas.com, operasi pasar digelar di sebuah tenda. Cabai dan bawang putih dikemas per kilogram.

Warga mulanya tampak membuat satu antrean memanjang.

Semakin siang, semakin banyak warga yang datang untuk memburu komoditas pangan tersebut. Akhirnya, petugas mengatur antrean menyerupai huruf U.

Seorang warga Jatipadang, Nur (40), rela mengantre panjang untuk membeli bawang dan cabai karena harganya yang jauh lebih murah.

Baca juga: Ini Upaya Kementan Tekan Harga Cabai di DKI Jakarta dan Sekitarnya

Dia mengetahui operasi pasar itu dari grup senamnya.

"Bedanya Rp 20.000-an sama di pasar. Saya butuh untuk dagang, sehari-hari dagang ketoprak, jadi butuh bawang putih, cabai," ujar Nur saat mengantre.

Warga lainnya, Habibi (28), juga rela mengantre. Dia ingin membeli bawang putih dan cabai untuk istrinya yang sehari-hari berjualan seblak.

"Hitungannya ini murah, jauh banget harganya. Cabai setan (rawit) di pasar Rp 80.000 per kilogram, yang cabai merah biasa Rp 60.000, di sini cuma Rp 35.000," kata Habibi.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Bawang Putih di Jateng Mulai Langka dan Harganya Meroket

Putri (29), seorang warga Depok, juga menyatakan harga di lokasi operasi pasar lebih murah dibandingkan harga di pasar. Dia pun membeli bawang putih untuk kebutuhan memasak sehari-hari.

"Saya shocked, beli bawang putih seperempat (1/4 kilogram) di pasar Rp 25.000, padahal biasanya beli Rp 12.000. Di sini Rp 30.000 dapat satu kilogram," tutur Putri.

Adapun operasi pasar digelar di 22 lokasi di Jakarta. Tujuannya untuk menstabilkan harga komoditas pangan yang melonjak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com