Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Dana, Tiga Apartemen di Bekasi Mangkrak

Kompas.com - 18/02/2020, 09:52 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi memetakan ada tiga apartemen yang pembangunannya mangkrak beberapa tahun belakangan ini.

Tiga apartemen itu, yakni Apartemen City Terrace di Jalan Ratna Pondok Gede, Apartemen 48 Bekasi City Center di Bekasi Utara, dan Apartemen Grand Cut Meutia.

Kabid Perencanaan Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Dewi Astianti mengatakan, pembangunan apartemen itu rata-rata mangkrak paling lama empat tahun.

Baca juga: Sudinkes Jakut Gencarkan Sosialisasi Virus Corona ke Apartemen

"Sebenarnya mangkrak itu biasanya sampai dua atau tiga tahun. Tapi ini Apartemen Cut Meutia udah tiga tahun mangkrak," ujar Dewi saat ditemui di kantornya, Senin (17/2/2020).

Dewi mengatakan, bangunan apartemen yang mangkrak itu biasanya karena pengelolanya atau kontraktornya kekurangan dana untuk pembangunan.

"Nah ini mangkrak kan bisa jadi enggak punya anggaran, dipastikan itu. Bisa juga pada saat market penjualannya tidak sampai akhirnya dia tidak lanjutin (pembangunannya), itu kan bagian dari investasi mereka," ucap Dewi.

Kabid Pengendalian Dinas Tata Ruang Bekasi, Ashari mengatakan, bangunan apartemen yang mangkrak itu sudah mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).

Namun, lantaran IMB itu tidak memiliki batas waktu, Dinas Tata Ruang tidak bisa membatasi berapa lama pembangunan apartemen itu mangkrak.

"Sebenarnya kalau izin itu kan tidak mengenal batas waktu, jadi kita tidak bisa ambil kebijakan (tindakan jika bangunan mangkrak). Kalau dalam pembangunannya itu (mangkrak) berarti dia mengalami masalah finansial," ujar dia.

Ashari mengatakan, dengan adanya apartemen yang mangkrak, pihaknya akan mengevaluasi pemberian IMB kepada pengelola apartemen.

Baca juga: Polisi Ungkap Kasus Napi Kendalikan Penipuan Sewa Apartemen

"Ya sebetulnya kita tidak pernah mendalami ya (kenapa proses pembangunan bangunan mangkrak) karena proses pertama kita memberikan izin tanpa memberikan batas waktu, itu yang musti dievaluasi," kata Ashari.

"Ke depannya pasti kami akan melakukan pendekatan untuk mendapatkan informasi yang sama kenapa terhambat (pembangunannya)," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com