Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Persen Rumah Tinggal di Bekasi Tak Berizin, Kebanyakan Ada di Perkampungan

Kompas.com - 18/02/2020, 11:04 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Tata Ruang Kota Bekasi mengungkap ada 400.000 dari total 800.000 rumah di Bekasi yang belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).

"Ada sekitar 800.000 rumah tinggal di Bekasi, yang berizin itu tidak hampir setengah," ucap Azhari, Kabid Pengendalian Dinas Tata Ruang Kota Bekasi di ruangannya, Senin (17/2/2020).

Azhari mengatakan, kebanyakan rumah tinggal yang tidak memiliki izin itu berada di kawasan perkampungan.

Sebab, dia memastikan seluruh rumah yang dibangun di kompleks perumahan itu memiliki izin.

Baca juga: Kekurangan Dana, Tiga Apartemen di Bekasi Mangkrak

"Saat ini kita pastikan lebih memberikan penekanan terkait IMB rumah tinggal di perumahan. Rumah tinggal di Bekasi yang tidak berizin itu terjadi rata-rata di perkampungan," ujar Azhari.

Azhari mengatakan, rumah yang tak memiliki izin itu rata-rata sudah dibangun sejak lama. Sehingga ia kesulitan mengawasi rumah-rumah tinggal yang tidak memiliki IMB.

Apalagi dengan kurangnya tim personel dan semakin banyaknya rumah-rumah yang dibangun di Bekasi.

"Nah terkait dengan rencana penertiban kita masih terkendala terhadap beberapa faktor. Salah satu itu rumah yang sudah dibangun lebih dari 20 tahun," kata dia.

Untuk pemberian pemutihan kepada rumah tinggal yang sudah beumur puluhan tahun ini juga diakui sulit. Sebab menurut pemantauannya, banyak rumah tinggal yang tergolong tua itu dibangun tak sesuai dengan aturannya.

Baca juga: Terminal Jatiwarna Bekasi Dibangun 2021, Butuh Dana Rp 500 Miliar

Hal ini pun menjadi permasalahan setiap kota-kota besar baik itu Bekasi, Jakarta, Depok dan Tangerang yang sampai saat ini belum bisa teratasi.

"Kalau kita berikan pemutihan misalkan, tapi secara struktur masih tidak layak itu juga menjadi bumerang buat kami makanya perlu ke hati-hatian bagi kita. Misalnya dia dibangun di dekat sempadan sungai, atau jalan yang sedikit disisakan dari rumahnya, RTHnya kurang dibangun. Ya macam-macam kesulitannya," ujar Azhari.

Ia berharap ke depan masyarakat berinisiatif membangun rumah tinggal yang sesuai dengan aturan.

"Berharapnya masyarakat inisiatif berizin dan membuat bangunannya itu sesuai dengan aturan yang berlaku," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com