Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Jatiwarna Bekasi Dibangun 2021, Butuh Dana Rp 500 Miliar

Kompas.com - 17/02/2020, 22:10 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pembangunan Terminal Induk Baru Tipe A di kawasan Jatiwarna, Jatiasih, Bekasi, membutuhkan anggaran hingga Rp 500 miliar.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, dana Rp 500 miliar itu nantinya diperoleh dari dana CSR pihak ketiga atau perusahaan swasta.

"Iya kami anggarkan Rp 500 miliar biaya dari swasta karena kan dikelola oleh pihak swasta nantinya," ujar Tri saat dikonfirmasi, Senin (17/2/2020).

Baca juga: Terminal Tipe A Akan Dibangun di Jatiwarna Bekasi 2021

Tri mengatakan, dibutuhkan anggaran besar lantaran terminal tersebut akan dibangun terintegrasi dengan berbagai transportasi.

Selain itu, terminal itu akan diintegrasikan dengan mal dan hotel.

"Terintegrasi juga nantinya dengan perumahan yang akan dibangun di kawasan itu," ucap Tri.

Tri mengatakan, pembangunan akan dimulai pada 2021. Terminal itu nantinya akan menggantikan terminal induk yang saat ini berada di Bekasi Timur.

"Kan yang sekarang terminalnya fasilitasnya tipe B tapi untuk pelayanan tipe A. Sehingga nanti, terminal lama itu hanya melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) dan angkot. Tidak lagi antarkota antarprovinsi (AKAP)," ucap dia.

Pihaknya telah melakukan uji kelayakan. Saat ini tengah mencari pihak swasta untuk menawarkan Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

"Kalau tahun ini selesai KPBU, Detail Engineering Design (DED) bisa selesai tiga bulan langsung sudah bisa dibangun," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com