Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibangun 2016 Lalu, Pagar di SDN Parakan Ambruk karena Terkikis Air

Kompas.com - 21/02/2020, 17:51 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN,KOMPAS.com - Pagar Sekolah Dasar (SD) Negeri Parakan yang berlokasi di kawasan Parakan, Pondok Benda Barat, Pamulang, Tangerang Selatan, ambruk pada Jumat (21/2/2020) pagi.

Padahal, pagar SDN itu disebut-sebut baru dibangun pada 2016 lalu.

"Sekolah sudah lebih dulu. Kalau pagar sih belum lama. Baru dibangun sekitar tahun 2016," kata salah satu guru SDN Parakan, Mardiah saat ditemui di lokasi, Jumat.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Pagar SD Parakan di Pamulang Ambruk

Menurut Mardiah, lokasi pagar tersebut menopang pada konstruksi yang tak merata dengan dataran jalan di sampingnya.

"Pagar lebih tinggi. Jadi mungkin terkena air terus jadi mengikis," ucapnya.

Pihak sekolah telah melaporkan ke Dinas Pendidikan serta Dinas Bangunan dan Tata Ruang berkait kejadian ini.

Menurut Mardiah, saat ini para pekerja dari Dinas Bangunan sedang melakukan pengerjaan dari sisa puing pagar yang ambruk.

Baca juga: Hujan Deras di Depok, Tembok Pabrik Ambruk Akibatkan 1 Orang Meninggal

"Dinas (Bangunan) sudah datang meninjau dan sudah ada tim dari perbaikan. Kalau untuk kapan dibangun lagi itu belum tahu. Karena dari tim perbaikan datang tapi kepala sekolah lagi rapat, saya belum tahu," tutupnya.

Ambruknya pagar SDN Parakan terjadi bersamaan dengan hujan deras disertai angin kecang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis (20/2/2020) malam.

Pagar yang memiliki ketinggian 2,5 meter dan panjang 5 meter tersebut diduga roboh saat hujan disertai angin pada Kamis, malam.

Beruntung tak ada korban jiwa akibat robohnya pagar yang memiliki cat berwarna hijau itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com