Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Anies, Ketua DPRD DKI Nilai SOP Penanganan Banjir Tidak Jelas

Kompas.com - 24/02/2020, 09:19 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengkritik kinerja Gubernur Anies Baswedan dalam menangani masalah banjir di Ibu Kota.

Pasalnya, setidaknya sudah beberapa kali Jakarta kebanjiran sejak awal tahun 2020.

Politisi senior PDI-P ini menyebut, di bawah kepemimpinan Gubernur Anies, Jakarta tidak memiliki standar operasional prosedural (SOP) yang jelas dalam penanganan banjir.

"Banjir yang terjadi sekarang karena tidak dikendalikan dengan baik. SOP-nya tidak jelas," ucap Prasetio, Minggu (23/2/2020), seperti dikutip Tribun Jakarta.

Baca juga: PSI DKI: Anies 2,5 Tahun Jadi Gubernur, Program Antisipasi Banjir Jalan di Tempat

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di lantai 3, Gedung DPRD DKI, Senin (23/12/2019)KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di lantai 3, Gedung DPRD DKI, Senin (23/12/2019)
Padahal, Prasetio menyebut, DKI saat ini memiliki 140 rumah pompa dan 400 lebih pompa stasioner yang tersebar di seluruh penjuru Jakarta.

Dengan banyaknya jumlah pompa tersebut, kata dia, seharusnya jajaran Pemprov DKI bisa mengantisipasi genangan yang mungkin terjadi.

Menurut Prasetio, Gubernur Anies tertinggal jauh soal kesigapan penanganan banjir dibandingkan pendahulunya, yaitu Basuki Tjahaja Punrama (BTP) alias Ahok.

"Di pemerintahan sebelumnya (SOP) sudah jelas. Sebelum air masuk dari Katulampa, itu barang (pompa) harus sudah nyala," ujarnya.

"Kebiasaan ini yang saya lihat secara teknis tidak dilaksanakan dan sekarang saat hujan baru pompa dinyalakan, mati bos," tambahnya.

Baca juga: BERITA FOTO: Dampak Banjir di Jakarta Minggu Kemarin

Prasetio juga mengkritik Anies yang dinilainya salah menunjuk Kepala Dinas Sumber Daya Air (Kadis SDA) DKI Jakarta.

Untuk diketahui, saat ini Kadis SDA dijabat Juani Yusuf yang sebelumnya menjabat Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur.

"Dia taroh Kepala Dinas SDA bukan jagonya di situ, repot bos," kata Prasetio.

Menurut dia, selama ini Juani kerap lamban dalam mengantisipasi banjir di Jakarta. Pasalnya, jajaran Pemprov DKI baru bekerja saat genangan air sudah muncul.

"Tidak siap petugas di lapangan, sekarang buat apa rekan-relan PJLP dan pasukan biru, dia ngerti, tapi siapa komandonya? Kalau ini dikasih komando dia gerak loh," kata Prasetio.

Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Sabtu (22/2/2020) dan Minggu (23/2/2020) dini hari, mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Jakarta.

Baca juga: Ini Penyebab Banjir di RSCM Versi Damkar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Megapolitan
Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Megapolitan
Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Megapolitan
Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Megapolitan
Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Megapolitan
Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Megapolitan
Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com