Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD Bekasi Lakukan Simulasi Penanganan Pasien Suspcet Corona, Begini Alurnya...

Kompas.com - 05/03/2020, 16:08 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi melakukan simulasi penanganan pasien suspcet virus corona pada Kamis (5/3/2020).

Dalam simulasi tersebut, tampak salah satu pasien yang datang lantaran mengeluhkan demam dan batuk-batuk.

Pasien tersebut mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bekasi.

Kemudian, seorang petugas datang dan menanyakan keluhannya.

Saat itu, pasien mengaku pernah berpergian ke luar negeri. Tim medis kemudian mencurigai pasien tersebut terjangkit virus corona.

Baca juga: Pemkot Bekasi Larang Pusat Perbelanjaan hingga Retail Timbun Sembako dan Masker

Lalu petugas menghubungi tim satgas di ruang isolasi. Di dalam ruang isolasi itu tampak petugas mengenakan alat pelindung diri lengkap langsung membawa pasien ke dalam ruangan isolasi.

Saat di ruang isolasi, pasien diberikan infus dan langsung dilakukan pengawasan secara rutin.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, simulasi ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika nantinya ada warga Bekasi yang dicurigai terkena virus corona.

“RSUD ada simulasinya hari ini, bagaimana kita proses kalau ada warga Kota Bekasi mereka datang ke rumah sakit,” ucap Tri di RSUD Bekasi, Kamis (5/3/2020).

Ia mengatakan, RSUD siap dari sisi medis, paramedis, sarana dan prasarana, serta tindakan medis untuk menangani pasien penderita virus corona.

Baca juga: Polisi Awasi Warga Bekasi yang Simpan dan Beli Masker dalam Jumlah Banyak

Ahli paru RSUD Kota Bekasi, Dokter Anggarjito mengatakan, jika pasien itu dicurigai virus corona maka tahap itu adalah tahap pengawasan.

Pasien itu akan dianalisis awal dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kita masukan ke dalam isolasi untuk pengawasan yang sesuai dari Kemenkes. Yang diingat kita tidak sebagai rumah sakit rujukan ya, maka jika ada pasien akan kita rujuk itu juga dengan risiko ke rumah sakit yang ditunjuk oleh Kemenkes,” ujarnya.

Ia menjelaskan, jika pasien suspect corona diletakkan di ruangan isolasi maka pihak rumah sakit yang men-screening awal bagaimana status pasien apakah negatif atau positif.

Ruang isolasi itu dilengkapi dengan hepa filter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com