Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Pandemi Covid-19, Pedagang Asongan Ini Mudik ke Tegal dan Akhirnya Menganggur

Kompas.com - 02/04/2020, 17:42 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saiful (37) tidak lagi bekerja sebagai pedagang asongan sejak pandemi Covid-19 kian meluas.

Ia biasanya mengasong rokok dan berbagai jenis minuman di kawasan Taman Segitiga, yang berseberangan dengan kampus Unika Atma Jaya Jakarta.

Namun, sejak 7 Maret 2020 lalu, Saiful memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah.

"Sejak ada wabah corona saya pulang ke kampung di Tegal, sudah hampir satu bulan, sejak tanggal 7 Maret lalu," kata Saiful saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Meski Sering Diimbau Jangan Mudik, Ratusan Orang Masih Nekat Pulang Kampung Melalui Terminal Pulogebang

Saiful mengaku bahwa dagangan yang dia jajakan susah terjual. Sebab, kantor-kantor sudah memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah dan mahasiswa juga kebanyakan kuliah dari rumah.

Ditambah permintaan istri dan kedua anaknya di kampung halaman, Saiful makin berbulat untuk segera pulang ketimbang berjualan di tengah ketidapkastian.

"Mau gimana lagi, kantor-kantor pada sepi, mahasiswa juga sudah jarang nongkrong, ya sudah pulang saja. Tanggal 7 (Maret) kemarin naik bus Sinar Jaya ke Tegal," kata Gendut, biasa Saiful disapa.

Baca juga: Pemerintah Bakal Gencar Kampanyekan Imbauan Jangan Mudik

Dalam kondisi normal, Saiful bisa meraup keuntungan Rp 150.000 sampai dengan Rp 200.000 per hari.

Dengan mengendarai motor matic miliknya, Saiful tiba di Taman Segitiga pukul 09.00. Tak lupa barang dagangan dibawanya serta dari indekos di kawasan Slipi, Jakarta Barat.

Ia berdagang hingga malam, melayani pekerja kantoran, para mahasiswa.

Dari beberapa pedagang yang berdagang di sekitar Taman Segitiga, Saiful mengklaim bahwa dirinya adalah orang pertama memutuskan untuk tidak jualan dan balik ke kampung halaman.

Jalin komunikasi dengan sesama pedagang 

Saiful sudah berdagang selama 16 tahun, dia mengaku mengetahui perkembangan para pedagang yang silih berganti di sekitarnya. Termasuk Udin, seorang penjual sate padang.

Kata Saiful, Udin terpaksa mengubah jam berdagannya dari siang ke malam hari begitu Jakarta menjadi episentrum pandemi Covid-29 di Indonesia.

Baca juga: Warga Sumsel yang Nekat Mudik dari Zona Merah Corona Akan Dijadikan ODP

Padahal, hari-hari biasa Udin membuka lapaknya pada sore sampai malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com