Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudinkes Jakpus: Ada 212 Kasus DBD Sejak Januari, Tertinggi pada Maret 2020

Kompas.com - 29/04/2020, 21:33 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 212 warga Jakarta Pusat terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari sampai April 2020.

Data tersebut berdasarkan temuan kasus yang dicatatkan Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Pusat dari delapan kecamatan yang berada di wilayah Jakarta Pusat.

"Itu rekap kasus yang ada di kami, total dari 1 Januari sampai dengan 27 April se Jakarta Pusat," ujar Kasudinkes Jakarta Pusat Erizon Safari saat dihubungi Kompas.com, (29/4/2020).

Erizon tidak mengungkapkan berapa jumlah warga yang terjangkit DBD setiap bulannya.

Baca juga: Waspada, Ada 49.563 Kasus Demam Berdarah di Indonesia Selama 2020

Namun, sepanjang periode tersebut temuan kasus tertinggi terjadi pada Maret 2020 dengan total lebih 120 kasus DBD di wilayah Jakarta Pusat.

"Hanya bulan Maret saja ada 120-an, dan pada bulan April dari pantauan kita belum setinggi Maret, cuma itu kan datanya belum masuk semua," ungkapnya.

Erizon menjelaskan, kondisi tersebut bukan berarti temuan kasus DBD mengalami penurunan.

Sebab, berdasarkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah kasus DBD tertinggi kerap terjadi pada Maret dan April.

Baca juga: Positif Terinfeksi Corona, Andrea Dian Awalnya Didiagnosis Demam Berdarah

Peningkatan itu dipengaruhi oleh cuaca yang tidak menentu pada masa transisi dari musim penghujan menuju musim kemarau.

"Kalau teori-teori dan pengalaman biasanya mirip mirip angkanya berdasarkan pengalaman kita. Karena cuaca, transisi dari musim penghujan pada Maret-April, menuju kemarau," kata Erizon.

Untuk itu, Erizon berharap agar masyarakat tidak hanya mewaspadai penyebaran Covid-19 tetapi juga DBD yang menjadi ancaman lain.

Terlebih, pada masa pandemi ini tidak ada petugas yang berkeliling ke rumah-rumah warga untuk memantau jentik nyamuk.

"Ini pentingnya memantau jentik secara mandiri di rumah masing-masing, sehingga kasus tidak meningkat," kata Erizon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com