Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Kenaikan Tagihan Listrik Selama PSBB

Kompas.com - 06/05/2020, 15:10 WIB
Nursita Sari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Executive Vice President Communication dan CSR PT PLN I Made Suprateka mengatakan, kenaikan tagihan listrik yang dialami sejumlah pelanggan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) disebabkan beberapa hal.

Salah satunya karena tidak adanya pengecekan meteran pemakaian listrik ke rumah-rumah akibat Covid-19.

Penyebab lainnya, ada perubahan perilaku pelanggan yang lebih banyak di rumah selama PSBB.

Baca juga: Bantah Naikkan Tarif, Ini Kata PLN soal Keluhan Tagihan Listrik Lebih Tinggi Selama PSBB

Made menjelaskan, untuk pemakaian listrik bulan Maret yang dibayarkan pada April 2020, PLN menghitung rata-rata pemakaian listrik tiga bulan sebelumnya, yakni Desember 2019 sampai Februari 2020.

"Misalnya rata-rata per bulan 50 KWH. Tetapi sebenarnya dua minggu di bulan Maret, intensitas penggunaan listrik mulai tinggi karena PSBB, work from home, katakanlah 70 KWH," ujar Made dalam teleconference, Rabu (6/5/2020).

"Namun, karena protokol Covid-19, kami tetap gunakan rata-rata tiga bulan tadi, mencatatnya 50 KWH, berarti ada 20 KWH yang belum tertagih," lanjut dia.

Made berujar, sisa 20 KWH tersebut akan digabungkan dengan pemakaian listrik bulan April yang ditagihkan pada Mei, saat pelanggan mulai melaporkan sendiri meteran pemakaian listriknya.

Di sisi lain, konsumsi listrik pada April juga lebih tinggi karena pelanggan lebih banyak di rumah selama sebulan penuh akibat PSBB.

Dengan demikian, tagihan listrik pada Mei akan lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

"Jadi tagihan listrik bulan Mei ada kontribusi di bulan Maret dan ada peningkatan (pemakaian listrik) di bulan April," kata Made.

Oleh karena itu, Made menegaskan, kenaikan tagihan listrik pada Mei yang dikeluhkan sejumlah pelanggan bukan karena naiknya tarif listrik.

Baca juga: Diduga karena Korsleting Listrik, Rumah Renovasi di Lenteng Agung Terbakar

"Kami punya fact finding dengan dokumentasi yang jelas untuk mematahkan anggapan kenaikan tagihan ini karena kenaikan tarif listrik," ucapnya.

Menurut Made, PLN tidak bisa menaikkan tarif listrik semena-mena, apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

"Tidak semata-mata PLN bisa menaikkan tarif listrik semena-mena setiap saat, apalagi saat kondisi seperti ini, sangat tidak populis," tutur Made.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com