Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Klaim Angka Reproduksi Covid-19 di Bekasi Menurun Jadi 0,91 Selama PSBB

Kompas.com - 10/06/2020, 19:07 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengklaim angka reproduksi virus corona di Kota Bekasi menurun signifikan sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan.

Klaim tersebut, kata Rahmat, berdasarkan kajian epidemiolog.

Pria yang akrab disapa Pepen ini mengatakan, angka reproduksi virus corona di Kota Bekasi ada di angka 0,91 pada Mei 2020.

Artinya, 1 orang positif Covid-19 berisiko menularkan hanya kepada 1 orang.

Baca juga: Protokol Kesehatan di Mal Bekasi, Antre Toilet dari Luar, Harus Jaga Jarak 1 Meter

“Hasil kajian epidemiologi tersebut mengungkap bahwa pada Mei 2020, angka reproduksi atau tingkat penularan Covid-19 (Rt) di Kota Bekasi saat ini adalah 0,91 dan angka ini turun drastis,” ucap Rahmat melalui press release yang diterima Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Ia mengatakan saat PSBB baru diterapkan pada April 2020, angka penularan Covid-19 di Kota Bekasi ada di angka 9.

Lalu seiring penerapan PSBB, ternyata angka penularan Covid-19 di Kota Bekasi turun pada Mei menjadi 0,91.

“Artinya, jika sebelumnya satu orang bisa menulari 9 orang pada awal pandemi Covid-19 maka saat ini berkat segala upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi angka ini dapat ditekan menjadi 0,91. Di mana 1 orang mampu menularkan 1 orang,” ujar Rahmat.

Dengan kondisi ini, kata Pepen, artinya virus corona di Kota Bekasi bisa dikendalikan selama PSBB.

Baca juga: 5 Fakta Puluhan Orang Paksa Bawa Jenazah PDP Covid-19 di RS Mekar Sari Bekasi

“Jika pada awalnya masyarakat kota Bekasi sangat aktif dalam pergerakan maka pada saat pelaskanaan PSBB terjadi penurunan sehingga tingkat penularan Covid-19 dapat ditekan . Hal ini terjadi karena dengan kerjasama semua pihak,” tutur dia.

Adapun saat ini pasien positif Covid-19 yang dirawat di Kota Bekasi ada 21 orang.

Sementara, total kasus positif di Kota Bekasi ada 320 kasus. Dari jumlah tersebut, ada 276 pasien positif Covid-19 yang sembuh dan 33 pasien positif yang meninggal dunia.

Kemudian dari 13.512 orang yang lakukan rapid test, ada 312 yang reaktif, 40 konfirmasi positif melalui tes swab, 13.092 reaktif, 75 samar, dan 33 invalid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com