Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Summarecon Mall Bekasi Kini Wajib Check In dan Check Out dengan QR Code

Kompas.com - 17/06/2020, 12:15 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah mal di Kota Bekasi telah beroperasi kembali secara bertahap pada masa penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional.

Pemerintah Kota hingga dewan bahkan telah mengunjungi sejumlah mal yang telah beroperasi di Bekasi untuk memastikan protokol pencegahan Covid-19 diterapkan.

Salah satu mal yang direkomendasikan jadi percontohan di Bekasi karena protokol kesehatan yang diterapkannya adalah Summarecon Mall Bekasi (SMB).

Baca juga: Mal di Jakarta Gunakan Sistem QR Code untuk Awasi Jumlah Pengunjung

Berdasarkan pengalamannya saat mengunjungi Summarecon Mall Bekasi baru-baru ini, Ketua DPRD Kota Bekasi Choiruman Juwono Putro bercerita bahwa untuk masuk ke SMB, pengunjung harus melakukan scan QR code atau secure access pass dengan telepon seluler lebih dulu di pintu masuk.

Pemindaian QR code dilakukan untuk memudahkan pengunjung mengakses laman registrasi check in atau masuk mal.

 

Selain scan QR code, registrasi juga bisa dilakukan langsung dengan mengakses link bit.ly/masukSMB, bagi pengunjung yang telepon selulernya tidak memiliki aplikasi scan QR code.

Baca juga: Masuk PIM, Pengunjung Harus Pakai Masker dan Cuci Tangan di Lobi

Akun resmi Instagram Summarecon Mall Bekasi, @summareconmal.bekasi, menjelaskan bahwa registrasi saat masuk (check in) bertujuan untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam mal. Sehingga jaga jarak pengunjung di mal bisa dikendalikan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Dear #SMBFriends! Demi keamanan dan kenyamanan kita bersama, Summarecon Mall Bekasi telah melakukan penyesuaian kapasitas pengunjung dengan Secure Access Pass. Nah, mulai sekarang pastikan kamu melakukan prosedur check-in & check-out terlebih dahulu ya! . Prosedur Check In: 1. Scan QR Code atau buka LINK yg ada di Bio profile kami bit.ly/masukSMB 2. Isi Online Form (Kode Verifikasi bisa didapat di pintu-pintu akses masuk mall) 3. Klik Check In untuk mendapatkan No. Registrasi masuk mall 4. Tunjukan bukti Check In pada petugas 5. Jangan lupa gunakan hand sanitizer dan pengecekan suhu tubuh, serta wajib pakai masker di area mall . Prosedur Check Out: 1. Scan QR Code atau buka LINK di: bit.ly/masukSMB 2. Klik Check-Out 3. Setelah berhasil, tunjukan bukti Check-Out pada petugas . Kami berharap kepada #SMBFriends dapat mengikuti & menjalankan protokol kesehatan yang berlaku di Summarecon Mall Bekasi . Yuk, tingkatkan kepedulian untuk kesehatan bersama!???????? #SMBPeduli #SMBWow #summareconmallbekasi

A post shared by Summarecon Mall Bekasi (@summareconmal.bekasi) on Jun 14, 2020 at 1:57am PDT

Hal ini juga disampaikan kembali oleh Choiruman.

“Jadi setiap pengunjung harus meng-input data diri, nama, umur, tujuan ke mal, nomor telepon, dan sebagainya. Kemudian baru dilakukan pengecekan kondisi kesehatan. Kalau sudah oke, maka mereka akan chek in (diperbolehkan masuk),” ujarnya saat dihubungi, Rabu (17/6/2020),

Choiruman mengatakan, dengan adanya secure access pass, manajemen mal bisa mengetahui siapa saja yang berkunjung, waktu masuk mereka, hingga waktu pengunjung check out atau meninggalkan Summarecon Mall Bekasi.

Bahkan, secure accesss pass dinilai Choiruman dapat mempermudah proses tracing terhadap pengunjung, andai terjadi kasus penularan Covid-19.

Baca juga: Pemkot Jakbar Minta Mal Punya Tim Covid-19 untuk Tindak Pelanggar Protkol

“Pintu mana pengunjung masuk juga terdata. Kapan masuknya juga terdata, sehingga setiap pengunjung dalam sistem mereka akan terkontrol. Ketahuan masuknya kapan, keluarnya kapan itu terpantau,” kata Choiruman.

“Dengan record tersebut, maka bila ada pengunjung yang ternyata terkonfirmasi positif, dapat menjadi data pendukung, men-tracing, waktu (terjadinya) penularan di mal tersebut, serta berbagai kemungkinannya,” tambahnya.

Choiruman menyarankan agar sistem secure access pass ini dapat digunakan di mal lainnya yang masih menggunakan cara manual untuk mengatur keluar masuk pengunjungnya.

“Direkomendasikan untuk dapat diterapkan di tempat perbelanjaan atau mal lainnya dengan pesan bahwa ini menunjukan bagaimana tingginya risiko penularan bila kontrol atau pengawasan yang lemah di tempat kerumunan,” ucap dia.

Baca juga: Tak Langsung Beri Sanksi, Tim Covid-19 di Mal Diminta Tegur Dulu Pelanggar PSBB

Bahkan kata dia, sistem secure access pass ini juga bisa diterapkan di pasar tradisional yang memiliki banyak pintu masuk.

Namun, Choiruman tak memungkiri saran yang diapungkannya bakal sulit direalisasikan di pasar tradisional.

“Dapat diterapkan juga di pasar tradisional, sekalipun kondisi pasar, khususnya pasar tradisional memiliki pintu masuk yang lebih banyak. Sehingga memerlukan sumber daya manusia dan sarana pendukung yang menyulitkan pengelola pasar untuk merealisasikannya terkait juga dengan biaya operasionalnya. Namun, bila dapat direalisasikan akan sangat baik,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com