Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Satpol PP Depok: Warga Mulai Abai Pakai Masker

Kompas.com - 20/07/2020, 17:58 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok melakukan safari "Gerakan Depok Bermasker" pada hari ini, Senin (20/7/2020) hingga Rabu lusa ke 5 titik jalan raya di beberapa kecamatan.

Kepala Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny menyampaikan, kegiatan ini dilakukan melihat kebiasaan warga Depok yang mulai mengabaikan masker seiring longgarnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Kami lihat ada gejala pengabaian. Warga sudah tidak patuh pada protokol kesehatan padahal sebetulnya (Covid-19) masih ada," ujar Lienda kepada wartawan pada Senin (20/7/2020).

"Seolah-olah, karena sudah ada beberapa pelonggaran, dikira normal. Padahal kan ini new normal dengan kebiasaan baru, keluar rumah jangan lupa pakai masker dan hand sanitizer. Ini kebiasaan baru kita," tambah dia.

Baca juga: [UPDATE] Tapos dan Beji Kini Jadi Kecamatan dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Depok

Lienda menambahkan, dalam operasi kali ini, pihaknya berharap agar warga betul-betul patuh pada protokol kesehatan khususnya mengenakan masker.

Pasalnya, selama ini toleransi dari pemerintah sudah lebih dari cukup untuk menindak warga yang tidak memakai masker.

Sejak Peraturan Wali Kota Depok Nomor 37 Tahun 2020 soal sanksi bagi pelanggaran protokol PSBB diterbitkan, warga yang tidak mengenakan masker saat di luar rumah hanya dikenakan sanksi sosial maupun teguran.

Baca juga: Wali Kota Depok: Mulai 23 Juli, Warga Tak Bermasker Kena Denda atau Sanksi Sosial

Lienda berujar, setelah Gerakan Depok Bermasker selesai dilakukan Rabu nanti, pemberlakuan sanksi administrasi berupa denda terhadap warga tanpa masker akan dilakukan, sesuai Peraturan Wali Kota Depok Nomor 37 tadi.

Nominal denda berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 250.000, tergantung tingkat pelanggaran -- semisal membawa masker tapi tidak memakainya, atau sama sekali tidak memakai masker.

"Ini bukan sosialisasi lagi, tapi memperkuat mengingatkan masyarakat bahwa sekarang masih dalam PSBB walaupun proporsional. Diingatkan terus nih warga, ada beberapa warga yang sudah kendur ketaatannya, dengan ini diperkuat lagi ," ujar Lienda.

"Di Depok sudah ada ketentuan soal sanksi untuk pelanggar protokol kesehatan. Itu akan dilaksanakan setelah kita mengingatkan lagi warga masyarakat sampai tanggal 22 Juli nanti dengan Gerakan Depok Bermasker," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com