Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Gubuk Tak Layak Huni yang Ditempati Pasien Covid-19 di Maphar Dibongkar

Kompas.com - 21/07/2020, 15:09 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat Kelurahan Maphar, Taman Sari membongkar dua gubuk yang berdiri di Gang Kebon Jeruk, Maphar, Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (20/7/2020).

Lurah Maphar Sri Pudjiastuti mengatakan, gubuk itu dihuni oleh pasien Covid-19 yang meresahkan warga sekitar.

“Sebenarnya kita awalnya enggak sadar, kami konsentrasi di Covid-19. Ternyata itu di rumah itu positif Covid-19. Dia sudah masuk ke RS tapi adalagi keluarga yang positif,” kata Sri saat dihubungi, Selasa (11/7/2020).

Keduanya saat ini saat ini sedang dirawat di RSD Wisma Atlet. Namun, setelah keluar nanti mereka masih harus menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Pemkot Bekasi Siapkan 1.000 Paket Kebutuhan untuk Warga Positif Covid-19 yang Jalani Isolasi Mandiri

“Saya berpikir nanti kalau karantina mandiri di rumah mau tinggal dimana sementara rumah seperti itu. Hanya 80 sentimeter x 3 meter, sementara dihuni 10 orang. Macam mana mau tidurnya,” ucap Sri.

Selain itu, mereka juga meresahkan warga karena kerap keluar rumah. Kondisi rumah yang kecil tetapi dihuni banyak orang jadi penyebabnya.

Keluarga tersebut sampai harus tidur bergantian karena bangunan yang begitu kecil.

Baca juga: 4.041 Orang Positif Covid-19 di Jakarta Isolasi Mandiri di Rumah, 690 Pasien Dirawat di RS

Selain itu, aktivitas sehari-hari seperti mencuci piring bahkan buang air dilakukan di luar rumah.

Sri menambahkan, kedua gubuk itu juga melanggar karena berdiri di badan jalan yang mengganggu aktivitas warga sekitar.

“Jadi saya imbau persuasif harus pindah dari sini karena dari desakan masyarakat banyak, akhirnya saya pendekatan mereka enggak masalah untuk pindah. Mereka pindah ke rumah anaknya di Kebon Jeruk,” ucap Sri.

Baca juga: Langgar Isolasi Mandiri, Keluarga di Duri Kepa Ini Juga Tolak Saat Dipindahkan ke RS Darurat Covid-19

Setelah penghuni dari dua gubuk itu sepakat untuk pindah, aparat Kelurahan dan Kecamatan langsung membongkar kedua gubuk itu agar tak kembali dihuni.

Aparat kelurahan juga telah memberi peringatan pada enam bangunan lain yang berdiri secara ilegal di badan jalan tersebut.

Rencananya, lahan bekas bongkaran itu nantinya akan dijadikan taman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com