Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kas Daerah Terimbas Covid-19, Pemkot Depok Gagal Penuhi Target Bangun JPO di Margonda Tahun Ini

Kompas.com - 13/08/2020, 19:52 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok mencanangkan bakal melengkapi jumlah jembatan penyeberangan orang (JPO) menjadi 10 unit di Jalan Margonda Raya.

Namun, rencana itu menguap setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Depok terimbas pandemi Covid-19.

"Rencana kami, sesuai dulu perencanaan, ini (di Margonda Raya) ada 10 titik (yang dilengkapi JPO). Sekarang baru 6," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam acara peresmian JPO Evenciio di Margonda Raya, Kamis (13/8/2020).

"Ini karena refokusing (anggaran). Harusnya tahun ini ada 3 (pembangunan JPO)," kata dia.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Depok: Data Pemkot Tak Transparan hingga Disentil Mendagri Tito

Untuk melengkapi JPO di Margonda Raya, Idris mengklaim biaya yang digelontorkan sekitar Rp 5 miliar.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana pun mengungkapkan hal serupa.

Berdasarkan kajian pihaknya, idealnya ada 10 JPO sepanjang Jalan Margonda Raya. Hal ini guna menekan risiko penyeberang jalan tertabrak oleh mobil yang melaju cepat di ruas jalan ini.

Berdasarkan pengamatan Dinas Perhubungan Kota Depok, jika pada suatu titik telah dibangun JPO, mayoritas warga memilih menyeberang lewat JPO.

Ada yang membandel dengan tetap menyeberang jalan lewat bawah JPO, namun jumlahnya tidak banyak.

Baca juga: Pemkot: Klaster Covid-19 Rumah Tangga Bermunculan di Depok

"Sangat riskan terjadi jika mereka tidak lewat JPO, misalnya ketika mereka lewat taman (di separator jalan), lalu tidak lihat kiri dan kanan ada kendaraan," ujar Dadang, Kamis.

"Idealnya tadi, di Margonda ada 10. Misalnya di depan D'Mall, itu ada 1," tambahnya.

Dadang mengaku, pihaknya kini tengah merumuskan kemungkinan pengenaan sanksi administratif bagi warga Depok yang nekat menyeberang jalan di titik yang sudah tersedia JPO.

"Rencana kami lakukan sosialisasi dulu dan rencana zebra cross yang akan kami evaluasi, akan kami zonasi, agar warga bisa langsung naik menyeberang ke JPO," ujarnya.

"Kami akan koordinasi dengan Satpol PP untuk memformulasikan (ketentuan sanksi). Tentu kalau ada kebijakan, sudah kami sosialisasi, maka harus ada punishment," tutup Dadang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com