Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria 17 Tahun Tewas Dianiaya Sekelompok Orang di Kebayoran Lama

Kompas.com - 05/09/2020, 16:54 WIB
Egidius Patnistik

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pemuda bernama Muhammad Raffi Rizali (17 tahun) tewas setelah dianiaya dengan senjata tajam oleh sekelompok orang di wilayah Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (5/9/2020).

Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Lama AKP Arif membenarkan informasi tersebut dan menyatakan kasus tersebut saat ini masih dalam proses penyelidikan.

"Masih proses penyelidikan, nanti informasi lebih lanjut kami sampaikan," ujar Arief.

Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, korban Muhammad Raffi Rizali merupakan warga Puri Beta I Klaster Flamboyan III No.72 Ciledug, Tangerang.

Peristiwa penyerangan tersebut terjadi Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB di Jalan Letjen Supeno, Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Baca juga: Kompolnas Sayangkan Dugaan Penganiayaan Polisi terhadap Bocah 13 Tahun

Saat itu korban bersama sejumlah rekannya berangkat dari rumah dari arah Cidodol untuk mencari makan dan pergi jalan-jalan sekitar pukul 02.30 WIB. Korban dan teman-temannya pulang melewati Jalan Letjen Supeno, Permata Hijau.

Sesampainya di depan ITC Permata Hijau sekitar pukul 03.00 WIB, korban dan dua temannya yaitu Rian dan Daffa didatangi sekelompok orang dengan jumlah diperkirakan 20 orang.

Sekelompok orang tersebut mendatangi korban dan saksi menggunakan sepeda motor, lalu membacok kaki korban, karena korban posisi berada di belakang tempat duduk berboncengan dengan kedua saksi.

Empat teman korban lainnya yang berjalan lebih duluan selamat dari penyerangan. Korban setelah mendapat bacokan terjatuh dari sepeda motor dan ditinggal oleh rekannya Rian dan Daffa yang menyelamatkan diri.

Setelah itu, teman-teman korban berbalik arah ke tempat kejadian untuk mencari korban. Namun, sesampai di lokasi kejadian, korban sudah tidak ada, ternyata sudah dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Saat ini kasus tersebut sudah ditangani Polsek Kebayoran Lama dan dilakukan penyelidikan.

Sementara itu, guna pengusutan dan penyelidikan lebih lanjut, jenazah korban di bawa ke RS Fatmawati guna visum mayat.

Polisi kemudian memeriksa tempat kejadian perkara (TKP), mencari, dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi, mengamankan barang bukti.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut terkait para pelaku, baik jumlah dan motif penganiayaan, Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Lama AKP Arif mengatakan belum bisa memberikan keterangan lantaran kasus tersebut masih berproses dan pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Dari pagi kami proses, masih penyelidikan. Tawuran atau tidak kami belum berani bicara, fakta hukumnya kita belum dapat," ujar AKP Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com