Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Unik Kelurahan Selong Sosialisasikan 3M: Bikin Video Berbahasa Jawa

Kompas.com - 24/09/2020, 10:09 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selalu ada cara unik untuk menyosialisasikan protokol kesehatan ke masyarakat. Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta misalnya menggunakan bahasa jawa ngapak (kasar) khas Kebumen, Purwokerto, dan sekitarnya.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram Kelurahan Selong, terlihat adegan empat orang bercakap-cakap menggunakan bahasa jawa ngapak.

Empat orang tersebut berasal dari petugas pemeriksa jentik, seorang warga, dan dua petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Selong.

Di awal video, petugas pemeriksa jentik bernama Fanny menegur warga yang tak memakai masker dengan benar. Kemudian, warga tersebut meminta maaf dan membetulkan masker yang dipasang tak menutup hidung dengan sempurna.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Muncul Klaster Hotel hingga Pernikahan di Jakarta, Ini Rinciannya

“Eh Pak, anu njenengan kie salah e nganggo masker ya pak ya. Ora dinggon kayak nyong iki lho. Anu sekarang Djajal dibetulke coba (Eh Pak, itu kamu salah pakai maskernya. Enggak dipakai kayak saya. Coba sekarang dibetulkan dulu),” ujar Fanny.

Kemudian warga tersebut membetulkan masker dan menawarkan gorengan kepada dua petugas PPSU. Dua petugas PPSU tersebut juga tak menggunakan masker dan langsung ingin menyantap.

“Ngko disit,” kata Fanny saat kedua PPSU tersebut ingin mengambil gorengan.

Fanny menegur kedua PPSU tersebut lantaran belum mencuci tangan dan tak memakai masker. Ia mengingatkan jika saat ini sedang masa pandemi Covid-19 dan harus menjalankan protokol kesehatan 3M: mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.

“Ojo pada kelale. Cuci tangan disit nembe mangan gorengan (jangan pada lupa. Cuci tangan dulu baru makan gorengan),” kata Fanny.

Baca juga: Polisi: Ada 4 Kawasan Rawan Kerumunan di Jakarta Selatan

“Kanggo sedulur kabeh, tetep jaga kesehatan. Sing penting aja kelalen telu M e. Sing siji, nganggo masker, kawing pindone mencuci tangan, ping telu ne jaga jarak. Aja metu-metu omah dang oran penting-penting banget. Tetep ning omah bae. Semoga kabeh dewek terhindar dari penyakit Covid-19,” katanya.

Artinya yaitu "Untuk saudara-saudara semua, tetap jaga kesehatan. Jangan sampai lupa 3M. Yang pertama memakai masker, kedua mencuci tangan, dan yang ketiga menjaga jarak. Jangan keluar rumah jika tidak penting sekali. Tetap di rumah saja. Semoga kita semua terhindar dari penyakit Covid-19".

Saat dikonfirmasi, Lurah Selong, Murniasih menyebutkan video sosialisasi menggunakan bahasa jawa ngapak merupakan salah satu tugas sosialisasi yang diarahkan oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan.

Kelurahan Selong mendapatkan tugas sosialisasi menggunakan bahasa Jawa ngapak.

“Seluruh pemeran video itu orang Jawa asli. Mba Fanny itu orang Purwokerto, PPSU juga jawa ngapak,” kata Murniasih saat dikonfirmasi, Rabu (23/9/2020) malam.

Kelurahan Selong, lanjutnya, memilih membuat video dengan sedikit drama singkat agar menarik. Video tersebut diharapkan bisa dipahami oleh masyakarat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com