Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelayanan Diprotes Blogger Trinity, Bandara Soekarno-Hatta Minta Maaf

Kompas.com - 27/09/2020, 20:42 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Soekarno-Hatta meminta maaf kepada travel blogger Trinity yang menulis keluh kesah pelayanan Bandara Soekarno-Hatta saat kedatangannya dari luar negeri.

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Hariyadi mengatakan, pihak Bandara Soekarno-Hatta sudah menghubungi Trinity dan meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

"PT Angkasa Pura II telah menghubungi Trinity untuk menyampaikan permohonan maaf apabila ada pelayanan yang kurang berkenan," ujar dia dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Minggu (27/9/2020).

Baca juga: Kimia Farma: Tersangka Pelecehan di Bandara Soekarno-Hatta Rugikan Banyak Pihak

Agus mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar kejadian yang dialami Trinity tidak terulang kembali ke penumpang lainnya.

"Kami juga berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar pelayanan dapat dilakukan dengan lebih ramah," kata dia.

Dia menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk memperbaiki kekurangan yang dirasakan oleh penumpang.

Selama ini, lanjut Agus, Bandara Soekarno-Hatta berusaha untuk memenuhi fasilitas yang dibutuhkan untuk kenyamanan penumpang.

"PT Angkasa Pura II juga menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung agar prosedur kedatangan penumpang internasional dapat dijalankan dengan lancar. Kami akan memperbaiki apa yang dirasa kurang oleh penumpang," kata dia.

Adapun travel blogger Trinity dalam akun twitternya @TrinityTraveler membuat utas bagaimana ketidaknyamanan dirinya saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Akhir Pelarian Tersangka Pelecehan di Bandara Soetta, Ditangkap di Sumut Setelah Buron Berhari-hari

Dia mengeluhkan bagaimana petugas kesehatan dan petugas gugus Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta memperlakukan penumpang yang baru datang di Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta.

Dalam cuitannya, Trinity mengatakan saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 18.00 WIB, tiba-tiba petugas ditambah personel TNI dan Polri berteriak-teriak menyuruh duduk.

"Ratusan kursi udah disediakan, lalu ada petugas + tentara + polisi teriak2 nyuruh kita semua duduk dlm bhs Indonesia. Ga ada info tertulis maupun verbal kita disuruh ngapain. Bahkan bule2 juga dibentak tentara, "Hey you, come back!"," tulis Trinity.

Dia mengatakan, ketika penumpang semakin menumpuk, petugas semakin sering bentakan. Saat itu Trinity mengaku serasa seperti sampah dan pengungsi ilegal.

Dia juga menceritakan dalam suasana tersebut tidak terlihat bagaimana seharusnya physical distancing diterapkan di Bandara terbesar di Indonesia tersebut.

"Gue ambil posisi duduk agak depan n berinisiatif isi formulir pake bolpen sendiri. Sementara penumpang lainnya masih diteriakin suruh duduk, ga tau suruh ngapain. Boro2 jaga jarak! Very intimidating!," tulis dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com