Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Kebersihan Setiabudi Bersihkan Sisa-sisa Kerusuhan

Kompas.com - 09/10/2020, 11:20 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas kebersihan dari unsur Penanganan Prasarana dan Sarana Umum dan Satuan Pelaksana Suku Dinas Lingkungan (Sudin LH) Setiabudi, Jakarta Selatan,  membersihkan bekas-bekas kerusuhan dan aksi vandalisme saat demo penolakan omnibus law UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) kemarin.

Kegiatan pembersihan dilakukan mulai Jumat dini hari pukul 00.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB.

“Ada petugas dari tiga kelurahan yang kami kerahkan. Setiap kelurahan ada 10 anggota PPSU. Berarti 30 PPSU kami kerahkan untuk membersihkan,” kata Camat Setiabudi, Sri Yuliani Saraswaty saat dihubungi, Jumat pagi.

Selain itu ada satuan pelaksana Sudin LH Setiabudi berjumlah 30 orang. Oleh karena itu, jumlah petugas kebersihan yang bertugas membersihkan dan mengecat sisa-sisa vandalisme berjumlah 60 orang.

Baca juga: Demo Berujung Rusuh, Jalan Sudirman Menuju Hotel Indonesia Ditutup

“Yang banyak dirapikan itu sepeda dibakar, cone dari plastik, terutama pecahan kaca halte transjakarta, batu, sampah plastik,” tambah dia.

Para petugas kebersihan juga membersihkan pecahan-pecahan kaca di halte transjakarta seperti di Dukuh Atas. Petugas menggunakan mobil dan truk pengangkut sampah.

“Setiabudi ini wajahnya Jakarta Selatan. Alhamdulillah sudah kami bersihkan dan cat coretan yang bernada kurang sopan,” ujar Sri.

Pengesahan UU Cipta Karya mengundang gelombang aksi unjukrasa di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Jakarta.  UU Cipta Kerja disahkan DPR dan pemerintah dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin lalu.

Aksi demo digelar kaum buruh dan mahasiswa di Jakarta terpusat di sekitar Istana Kepresidenan dan Gedung DPR pada Kamis kemarin. Aksi tersebut berakhir bentrok antara aparat Kepolisian dan massa demonstran di sejumlah titik, di antaranya di Simpang Harmoni dan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Demo juga berujung pada tindakan anarkistis. Demontran merusak dan membakar sejumlah fasilitas publik seperti Halte Bundaran HI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com