Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan Perubahan Rute LRT Belum Dibahas di Komisi B DPRD DKI

Kompas.com - 01/12/2020, 09:27 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usulan perubahan rute kereta ringan atau Lintas Rel Terpadu (LRT) dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta belum dibahas di Komisi B DPRD DKI Jakarta.

"Belum (dibahas)," kata anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Manuara Siahaan, saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (1/12/2020).

Manuara mengatakan, usulan perubahan rute LRT tersebut akan dibahas setelah pihak eksekutif atau pemrakarsa sudah mengajukan pembahasan ke DPRD.

"Tanya ke eksekutif atau pemrakarsa kapan diajukan ke DPRD," ujar dia.

Baca juga: Fraksi PSI Tolak Pelibatan Swasta dalam Proyek LRT Jakarta

Manuara menjelaskan, saat ini DPRD belum bisa memberikan pandangan karena proses usulan perubahan rute LRT masih di ranah eksekutif.

Dia menjelaskan, kemungkinan usulan rute akan dipulikasikan setelah studi final sudah dilakukan dan akan dilakukan dengar pendapat di DPRD.

"Tentu nanti ada dengar pendapat semacam due diligence, itulah forum yang kami akan maksimalkan mengoreksi kebijakan yang akan diputuskan oleh Pemprov DKI," kata dia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah melayangkan surat permohonan persetujuan trase LRT fase 2. Anies mengirimkan surat kepada Menteri Perhubungan pada 17 September lalu berkaitan dengan perubahan rute LRT Velodrome Manggarai menjadi Velodrome-Klender.

Surat dengan nomor 346/-1.811.3 tersebut tertulis usulan trase pembangunan Kereta Api Ringan (LRT) di Provinsi DKI Jakarta: Kelapa Gading-Jakarta Internasional Stadium dan Velodrome-Klender.

Baca juga: Kemenhub Kaji Perubahan Rute LRT Jakarta yang Diusulkan Anies

"Berdasarkan penjelasan di atas, dengan ini mohon persetujuan Bapak terhadap usulan trase dimaksud," kata Anies dalam surat tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, usulan perubahan rute tersebut sesuai dengan rencana induk transportasi Jakarta. Dia mengatakan, perubahan rute LRT diusulkan agar tidak mengganggu jalur perkeretaapian di Jakarta yang sudah menjadi backbone atau tulang punggung transportasi di Jakarta.

"Tentu (usulan) jaringan perkeretaapian di Jakarta juga harus menyesuaikan dengan rencana induk perkeretaapian nasional tadi," kata Syafrin, Rabu lalu.

Dia mengatakan, rute Velodrome-Manggarai dihapus, kemudian dimunculkan rute baru usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yakni Velodrome-Klender.

"Kami juga di Jakarta menyesuaikan untuk rute Velodrome-Manggarai semula itu disesuaikan (Velodrome) ke arah timur, Klender, masuk ke Cawang," kata dia.

Syafrin menyatakan, perubahan rute tersebut sudah selaras dengan kajian yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait Stasiun Manggarai yang akan dijadikan stasiun hub antarkota antarprovinsi, sehingga pembangunan rute Velodrome-Manggarai dihapus.

"Begitu kami selaraskan dengan Kemenhub, ada rencana Kemenhub untuk menjadikan Stasiun Manggarai menjadi hub antarkota antarprovinsi. Kami yang harus menyesuaikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Megapolitan
Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Megapolitan
Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengkonsumsi Makanan Haul

Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengkonsumsi Makanan Haul

Megapolitan
Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Megapolitan
Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2024 dan Jam Operasionalnya

Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2024 dan Jam Operasionalnya

Megapolitan
Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com