JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat, Revi Zulkarnaen menjelaskan bahwa hanya ada sebanyak 80 hingga 100 bus yang diberangkatkan dari Terminal Bus Kalideres setiap harinya.
Padahal, jumlah armada yang beroperasi bisa mencapai 170 buah, sebelum adanya pandemi Covid-19.
"Kalau tiap hari reguler sekarang rata-rata paling banyak 80-100 (bus) sehari. Cuma kalau dulu hari biasa itu kan bisa 170 (bus)," kata Revi kepada Kompas.com, ketika dihubungi pada Jumat (11/12/2020).
Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Terminal Kalideres Masih Sepi meski Jelang Tahun Baru 2021
Revi menyatakan, lebih dari separuh dari total bus yang ada terpaksa menumpuk di Terminal Kalideres karena sepi penumpang.
Untuk menyiasati hal ini, bus diberangkatkan secara bergantian setiap harinya.
"Cuma berapa bus aja yang keluar (beroperasi). Makanya dia ganti-gantian jalannya, yang hari jalan ini bus ini, nanti besok bus yang lain, gantian. Biar semua sopir bisa dapat," jelas Revi.
Ia menyatakan, hanya tersisa sedikit jurusan yang masih diminati penumpang, seperti jurusan Padang, Palembang, dan beberapa kota maupun kabupaten di Jawa Tengah.
"Kalau saya lihat penumpang yang masih ada, ya Lampung, Padang, Palembang, Jateng," tambahnya.
Baca juga: Disparekraf DKI Akan Segel Tempat Usaha Pariwisata yang Gelar Perayaan Tahun Baru 2021
Menjelang libur panjang akhir tahun, masih belum ada lonjakan penumpang di Terminal Kalideres.
Padahal, menurut Revi, lonjakan biasanya sudah terasa mulai pertengahan Desember ini.
Jumlah rata-rata penumpang per hari pada pertengahan Desember biasanya mencapai 1.600 hingga 1.700 orang.
Namun, pada tahun ini, penumpang hanya mencapai 300-an orang per harinya.
"Jumlah penumpang per hari kalau untuk tanggal-tanggal segini kalau dulu waktu masih normal ya bisa 1.600-1.700. Sekarang paling 300-an lah," ujar Revi.
Adapun, Revi memastikan bahwa protokol kesehatan telah diterapkan oleh pihaknya untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Ia menjelaskan bahwa kapasitas bus maksimal 70 persen.
Selain diharuskan mencuci tangan, penumpang akan dicek suhu tubuhnya terlebih dahulu.
Mereka juga diharuskan mengisi data identitas diri dan riwayat kesehatan masing-masing, sebelum diperkenankan naik bus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.