Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riski Lemas Dapat Kepastian 5 Anggota Keluarga Besarnya Jadi Korban Sriwijaya Air

Kompas.com - 10/01/2021, 16:21 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak mendatangi crisis center Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (10/1/2021).

Salah satunya adalah Riski Kurniawan. Riski merupakan seorang awak kabin sebuah perusahaan penerbangan tetapi bukan di Sriwijaya Air. Dia mengatakan, ada lima kerabatnya yang menjadi penumpang pesawat nahas tersebut.

"Di manifes namanya Rizky Wahyudi dipanggil Kiki, Rosiana Wahyuni, mamahnya, sama dua anak. Satu umur 12 tahun, satu bayi masih 6-7 bulan," ujar Riski di Terminal 2D, Bandara Soekarno-Hatta, Minggu.

Baca juga: Lokasi Diduga Tempat Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan

Menurut Riski, sepupunya yang bernama Kiki tengah berdinas di Pontianak, Kalimantan Barat. Kiki sedang memboyong anggota keluarganya yang berjumlah empat orang itu ke Pontianak.

"Kami itu sebenarnya keluarga jauh. Cuman di grup (Whatsapp) sudah dikasih tahu bahwa, dia memang pingin bawa keluarganya ke Pontianak," ungkapnya.

Kelimanya berangkat bersama-sama dari Bangka menuju Jakarta dan sempat menemui keluarga. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke Pontianak menggunakan pesawat Sriwijaya Air pada Sabtu lalu.

"Jadi mereka kumpul di Bangka. Terus membawa keluarga dari Bangka ke Jakarta untuk transit ke Pontianak," ungkapnya.

Riski mengaku kaget ketika mendengar kabar bahwa pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak tersebut hilang kontak dan jatuh di kawasan Kepulauan Seribu.

Dia lalu berupaya mencari kebenaran informasi kecelakan tersebut kepada para koleganya melalui grup Whatsapp. Riski juga meminta tolong untuk dicarikan data manifes untuk memastikan apakah lima anggota keluarganya jadi penumpang pesawat tersebut.

"Saya minta data manifes ke teman-teman grup saya. Karena saya juga air crew, jadi saya tanya. Saya ingin tahu ada nggak nama keluarga saya di situ, dan pas dibilang ada saya sudah nggak bisa ngomong apa-apa lagi," ujar dia.

Baca juga: Anaknya Jadi Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Ayah Indah: Seharusnya Terbang ke Pontianak 10 Januari, tapi...

Saat mengetahui bahwa kelima anggota keluarganya menjadi penumpang di pesawat tersebut, Riski langsung menyampaikannya kepada pihak keluarga besar.

Saat ini, dia masih mencari informasi lebih lanjut mengenai kondisi dan keberadaan lima anggota keluarganya tersebut. Riski mengaku sedang menunggu kedatangan keluarganya yang lain untuk membantu mencari informasi.

"Ini saya kerja terbang juga kemarin, enggak bisa ngomong-ngomong apa lagi. Saya sudah lemes. Hari ini makanya saya datang ke sini buat nyari informasi itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com