Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Masih Berharap Keajaiban, Kapten Didik Gunardi Bisa Selamat dari Kecelakaan Sriwijaya Air

Kompas.com - 11/01/2021, 19:42 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Inda Gunawan (57), kakak dari pilot Didik Gunardi (48) berharap adiknya bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

Walaupun Didik sebenarnya sadar kecil kemungkinan adiknya yang menjadi salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 itu bisa ditemukan selamat.

"Kalau harapan dari keluarga besar ya mudah-mudahan cepat ditemukan dan lebih -lebih masih ada keajaiban bisa ditemukan dalam keadaan sehat selamat," kata Inda saat ditemui di kediaman di Mustika Jaya, Kota Bekasi, Senin (11/1/2021).

Baca juga: Didik Gunardi Sang Pilot yang Jadi Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 di Mata Keluarga: Paling Cerdas dan Hangat

Tak hanya kepada Didik, Inda juga berharap semua penumpang yang dinantikan oleh keluarga bisa ditemukan dengan kondisi apapun.

Dia mengaku pasrah dan berserah kepada pemerintah dalam proses pencarian. Harapannya pemerintah bisa melakukan pencarian dengan maksimal dan tak terkendala apapun.

"Jadi tidak berlarut-larut. Mereka (petugas yang lakukan pencarian) yang kerja di sana lagi mencari juga tidak terlalu capek, itu harapannya seperti itu ya," kata Inda.

Inda menjelaskan awal mula keluarganya menerima kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu.

Semula, Inda dan keluarga tak percaya bahwa Didik yang berprofesi sebagai kapten pilot NAM Air itu ada dalam daftar manifes penumpang pesawat.

"Dari awal saya, kakaknya (Didik) yang cewek benar-benar enggak percaya. 100 persen enggak percaya. Karena setau kami adik saya di NAM Air sebagai kapten pilot di sana," kata Didik.

Baca juga: Hingga Senin Sore, Tim SAR Temukan 40 Kantong Jenazah Korban Kecelakaan Sriwijaya

Rasa tidak percaya itu masih kuat dalam diri Inda Gunawan. Namun belakangan Inda mulai merasa khawatir lantaran informasi itu masih mengganjal dalam hatinya.

Inda bersama keluarganya akhirnya mencari informasi lebih lanjut terkait jatuhnya pesawat.

Inda mendapat informasi dari kerabat bahwa Didik merupakan satu dari 62 penumpang pesawat itu. Mendapatkan informasi itu, Inda tetap tak percaya.

"Mendengar itu, kami belum percaya. Lalu saya cari daftar manifes. Setelah ketemu baru, otomatis semua pasti terpukul, syok apalagi istrinya, anaknya, bapaknya," kata dia.

Setelah mendengar kabar tersebut, Inda beserta keluarga langsung mencari informasi lebih lanjut terkait keberadaan Didik.

Kini, istri Didik tengah menuju RS Polri Kramat Jati untuk melakukan pemeriksaan DNA guna untuk kepentingan DVI.

Baca juga: Satu Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi, Atas Nama Oky Bisma

Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu kemarin sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.

Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com