Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyintas Covid-19, 20 Anggota Polda Metro Jadi Donor Plasma Konvalesen

Kompas.com - 06/02/2021, 21:12 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 anggota Polda Metro Jaya penyintas Covid-19 menyumbangkan plasma darah konvalesen pada Sabtu (6/2/2021).

"Kami mendukung langkah pemerintah menekan angka kematian dan menaikkan angka kesembuhan pasien Covid-19, kami kirim 20 anggota penyintas Covid-19 yang sempat terpapar dan sembuh untuk melaksanakan donor plasma konvalesen ini. ” kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Hendro Pandowo di Gedung PMI, Sabtu (6/2/2021).

Hendro menjelaskan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan anggotanya untuk tujuh hari ke depan.

Baca juga: Tanya Jawab soal Plasma Konvalesen, Syarat Jadi Donor hingga Alur Permintaan untuk Pasien Covid-19

“Ini adalah aksi kemanusiaan yang sangat mulia. Saya minta ke jajaran seluruh Anggota Polda Metro Jaya untuk ambil bagian dari tugas mulia ini," lanjut Hendro.

Hendro kemudian mengingatkan masyarakat luas untuk melakukan hal serupa.

“Penyintas Covid-19, jangan takut lakukan donor plasma ke PMI,” ajak Hendro.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Palang Merah Indonesia DKI Jakarta Rustam Effendi menyatakan plasma kovalesen sangat dibutuhkan pada saat ini.

Baca juga: Dalam Satu Hari, Permintaan Plasma Darah Konvalesen di Jakarta Capai 60 Kantong

"Satu orang penyintas Covid-19 sangat penting untuk menjadi pendonor plasma konvalesen demi kesembuhan pasien Covid-19 yang memang sangat membutuhkan kekuatan anti bodi," kata Rustam, Sabtu.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kedokteran PMI, Dokter Ni Ken Ritchie menyatakan bahwa terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui penyintas Covid-19 untuk menyumbangkan plasma konvalesennya.

“Harus melalui beberapa tahapan, salah satunya screening untuk memeriksa kadar anti bodinya dan harus sudah 3 bulan melalui proses penyembuhan dari waktu saat terpapar pertama kali," kata Ni Ken, Sabtu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com