Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Cara Warga DKI Jakarta Rayakan Tahun Baru Imlek di Rumah Saja

Kompas.com - 12/02/2021, 11:57 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat untuk berada di rumah selama libur Tahun Baru Imlek 2021 demi mencegah penyebaran kasus Covid-19.

"Beberapa hari ini kita akan ada libur panjang kita mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan libur ini bersama keluarga di rumah," kata Anies dalam keterangan suara, Rabu (10/2/2021).

Imlek tahun 2021 ini jatuh pada Jumat (12/2/2021), sehingga menyebabkan adanya libur panjang akhir pekan atau long weekend.

Baca juga: Imlek 2572, Jokowi: Semoga Kita Semua Tetap dalam Semangat Persaudaraan

Anies menjelaskan, kasus Covid-19 di Jakarta kerap melonjak setelah masyarakat melakukan acara di luar rumah setiap libur panjang berlangsung.

"Dia (orang yang pergi ke luar rumah) punya potensi menularkan kepada anggota keluarga lain yang bersama-sama di dalam perjalanan itu, Itulah yang menyebabkan Mengapa setiap kali Habis libur panjang di Jakarta kita selalu menyaksikan lonjakan kasus aktif," jelasnya.

Imbauan Anies dan situasi pandemi yang belum selesai disadari betul oleh warga yang hari ini merayakan Imlek.

Selvestra, misalnya. Warga Mangga Besar, Jakarta Barat itu memilih untuk di rumah saja bersama keluarga intinya.

"(Imlek) tahun ini enggak kemana-mana. Cuma di rumah saja berkumpul dengan keluarga," ucap Selvestra kepada Kompas.com, Jumat.

Bagi Selvestra, Imlek tahun ini memang terasa berbeda. Dia pun harus menahan diri untuk sekadar berkunjung ke tetangga.

"Iya, tahun ini bahkan enggak bisa berkunjung ke tetangga-tetangga atau ke rumah saudara yang dituakan. Lingkungan rumah yang biasanya meriah pas Imlek sekarang sepi sekali," paparnya.

Meski begitu, Selvestra tetap bisa menjalankan sejumlah tradisi khas Imlek di rumahnya.

"Biasa malam Imlek yang masih (beragama) Buddha sembahyang malam tahun baru, siang buat leluhur, malamnya sembahyang Tuhan Allah sampai lewat jam 00.00 tengah malam dan kumpul untuk makan malam Imlek bersama anggota keluarga," ujar Selvestra.

"Pada hari Imlek, pagi kita mandi dan langsung pakai baju dan dalam yang semuanya baru. Kemudian kionghi ke orang tua atau yang dituain di rumah. Yang belum menikah dapat angpao dari yang sudah menikah," jelasnya.

Menuru Selvestra, ia dan keluarganya tetap mengupayakan agar tradisi tetap dapat dijalankan di tengah keterbatasan.

"Tradisi Imlek harus tetap dijalankan, tapi semua disesuaikan dengan kondisi. Jadi, sekarang cuma bisa ngucapin lewat video call dan Whatsapp.

Baca juga: Tahun Baru Imlek, Klenteng Boen Tek Bio Sudah Didatangi 1000 Umat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com