Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Roboh di Kemang Timur XI, Diduga Tergerus Hujan Deras dan Berusia Tua

Kompas.com - 22/02/2021, 17:51 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Derasnya hujan dan struktur tembok yang tua diduga menjadi penyebab robohnya tembok rumah milik warga Kavling Melati di Jalan Kemang Timur XI, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Sekretaris Kota Jakarta Selatan Munjirin menduga, curah hujan di wilayah Jakarta Selatan yang tinggi sebelum kejadian menyebabkan tembok roboh.

Ia mengatakan, penjelasan teknis penyebab robohnya tembok akan dijelaskan oleh Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) Jakarta Selatan.

“Ini (penyebab) nanti yang jawab teknis dari Citata. Dugaan awal selain hujan cukup tinggi, terlalu curam antara bangunan di atas, dan di bawah terlalu tinggi. Temboknya barangkali sudah tua,” kata Munjirin saat ditemui di lokasi tembok runtuh, Senin (22/2/2021).

Baca juga: Tembok Roboh Timpa Rumah Warga di Kemang Timur XI

Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Junjung menambahkan, hujan deras menyebabkan tanah di bagian bawah tembok tergerus.

Tergerusnya tanah juga dipercepat adanya beban dari tembok tersebut.

“Ini kan aliran air deras ya, turap ini bukan penahan beban. Beban dari pagar tersebut, jadi pelan-pelan tergerus,” ujar Junjung saat ditemui di lokasi tembok rubuh.

Sebelumnya diberitakan, sebuah tembok milik rumah warga Kavling Melati roboh dan menimpa sejumlah rumah warga RT 010 RW 003 di Gang Melati, Jalan Kemang Timur XI, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Tembok runtuh pada Sabtu (21/2/2021) pukul 00.10 WIB.

Baca juga: Tembok di Kemang Timur XI Roboh: Timpa Rumah Warga, Banjir, dan Penanganan yang Lambat

Puing-puing reruntuhan tembok rumah menyumbat saluran air di permukiman warga RT 010 RW 003 di Gang Melati.

Tersumbatnya saluran air sempat menyebabkan banjir di RT 010 RW 003 mencapai dua meter.

Adapun hujan deras turun sebelum tembok roboh.

Ada empat rumah yang rusak akibat tertimpa tembok roboh. Dua rumah masih tertimpa di bagian atap.

Satu rumah lainnya rusak di bagian teras.

Panjang tembok yang roboh berkisar 50 meter. Jarak antara tembok dan permukiman warga RT 010 RW 003.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com