Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Penyayat Leher di Bandara Soekarno-Hatta Jalani Pemeriksaan

Kompas.com - 02/03/2021, 16:35 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polresta Bandara Soekarno-Hatta terus menyelidiki kasus penyayatan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten pada Jumat (26/2/2021) dini hari.

Ada pun diketahui pelaku berinisial RA, seorang pria asal Serang, Banten. Ia menyayat leher DW, seorang pria asal Lebak, Banten.

Korban merupakan perawat pelaku ketika dia dirawat di Yayasan Dhira Suman TriToha, Serang. Yayasan itu merupakan tempat rehabilitasi gangguan mental dan narkotika.

Baca juga: Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Pria Sayat Leher Mantan Perawatnya di Bandara Soekarno-Hatta

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian menyatakan, kepolisian telah memeriksa ayah RA, yaitu S.

Hasil pemeriksaannya, kata Adi, S menyebut RA sering menunjukkan gejala marah-marah, ketakutan berlebih, dan melantur.

"Kemudian pada tanggal 4 Juli 2020 sampai dengan 8 Agustus 2020, (RA) dilakukan perawatan di Yayasan Dhira Suman TriToha," ujar Adi kepada awak media, Selasa (2/3/2021) siang.

Lantas, yayasan tersebut memberikan obat-obatan ke RA untuk stok selama satu bulan.

Adi mengatakan, S tidak mengetahui apakah RA sempat berkelahi selama dirawat di Yayasan Dhira Suman Tritoha.

Usai menerima perawatan, RA kerap kali melantur, marah-marah, mengalami cemas berlebih serta halusinasi.

Baca juga: Di Balik Kasus Kekerasan yang Dipicu Gangguan Jiwa, Lukai Petugas hingga Potong Alat Vital

Namun, RA tidak pernah berkelahi dengan siapa pun setelah menerima perawatan.

"RA lulusan SMKN 02 kota Serang, dia lulus tahun 2019. RA sempat bekerja di PT TDK, di bagian gudang selama 1 minggu sekitar bulan Juli 2020," tambah Adi.

Sekitar bulan Januari 2021, kata Adi, RA juga sempat bekerja sebagai operator produksi selama tiga hari di perusahaan yang sama.

Sementara itu, Adi mengungkapkan bahwa korban telah dioperasi di salah satu RS di Jakarta Barat.

"Korban, DW, mengalami tiga urat leher putus dan satu urat tendon tangan putus. Totalnya dia dapat 24 jahitan," tutur Adi.

Pemberitaan sebelumnya, RA berpamitan ke orangtuanya bahwa ia hendak pergi ke Bali sekitar pukul 03.00 WIB pada Kamis (25/2/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com