Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Dosen di Kota Tangerang Berharap Bisa Mengajar di Kampus Usai Vaksinasi

Kompas.com - 05/03/2021, 17:31 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah dosen di Kota Tangerang, Banten, berharap dapat segera bertemu dengan mahasiswanya usai menerima vaksin Covid-19, Jumat (5/3/2021) siang.

Dina Agustin, dosen mata kuliah teknik kimia di Universitas Islam Syekh Yusuf Kota Tangerang mengaku rindu mahasiswanya.

Sebab, sudah setahun sejak munculnya pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu, ia mengajar secara virtual.

"Kangen saya sama anak-anak. Kangen saya belajar langsung," ungkap Dina ketika ditemui usai menerima vaksin di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

"Saya kan bidang exact, yang biasanya saya bermain dengan rumus, kemudian memakai daring. Artinya, dengan memakai daring, tidak greget lah," imbuh dia.

Baca juga: Mimpi Ibu Guru Siti Noorzanah, Bisa Mengajar Tatap Muka Sebelum Pensiun

Selama mengajar secara daring, ia mengaku banyak menemui hambatan, seperti terkendala kuota.

Hambatan lainnya, Dina sebagai pengajar teknik kimia kerap kali menggunakan laboratorium sebagai salah satu media pembelajaran.

Dengan adanya kewajiban mengajar secara virtual, maka penggunaan laboratorium tersebut tak dapat dilakukan.

"Kalau menggunakan virtual lab, itu tidak 100 persen bisa tersampaikan," ungkap dia.

Walau menemui beberapa kendala, menurut Dina, banyak hal positif yang dapat diambil.

Kondisi saat ini mendorong motivasi para mahasiswanya untuk mengeksplor materi pembelajaran mereka secara mandiri.

Baca juga: Suara Orangtua Sikapi KBM Tatap Muka: Khawatir Penularan hingga Tunda Sekolah Anak

Ia meyakini, murid-muridnya secara inisiatif mampu mencari materi tersebut menggunakan Google atau aplikasi sejenis lainnya.

"Tugas kami, dosen, sebenarnya memotivasi mereka. Mereka harus lebih bisa explore dengan zaman digital ini," papar Dina.

Dina, yang sudah mengajar di universitas itu sejak tahun 1995 sangat berharap vaksin CoronaVac mampu meredam pandemi Covid-19.

"Dengan vaksinasi ini, mudah-mudahan segera kembali normal. Sehingga selesai pandemi ini, kita bisa berinteraksi dengan normal dan kembali berkuliah tatap muka," imbuh Dina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com