Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI: Seleksi PPDB 2021 Utamakan Zona RT/RW

Kompas.com - 16/04/2021, 21:40 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, mengungkapkan gambaran umum tahapan seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jakarta tahun ajaran baru 2021/2022.

Basri mengatakan, jika tahun lalu tahap seleksi pertama menggunakan syarat usia, tahun ini akan lebih dulu menggunakan seleksi zona RT/RW.

"Jadi seleksi pertama itu akan dilakukan sama seperti zona RT," ujar Basri saat dihubungi melalui telepon, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Kecewa Jalur Zonasi PPDB DKI, Orangtua Kirim Karangan Bunga RIP Pendidikan ke Balai Kota

Basri menambahkan, jika satu sekolah misalnya berkapasitas 100 siswa baru, maka 50 persen dari siswa akan diseleksi murni berdasarkan jarak rumah mereka ke sekolah, tanpa melihat usia.

Seleksi pertama di tingkat RT misalnya dicontohkan ada lima orang calon siswa yang rumahnya dekat satu RT dengan sekolah, maka lima siswa tersebut otomatis masuk sekolah tersebut.

Kini okupansi bersisa 95 calon siswa, kemudian zonasi diperluas menjadi tingkat RW, dibuat contoh ada 20 orang calon siswa (tidak termasuk lima siswa yang satu RT dengan sekolah) yang satu RW dengan sekolah, maka 20 siswa tersebut otomatis masuk tanpa seleksi umur.

Sehingga okupansi sekolah bersisa 75, dan sisa untuk kuota zonasi hanya 25 orang.

Baca juga: Kemendikbud Pastikan Tetap Gelar PPDB Nasional 2021 dengan Sejumlah Perubahan

Kemudian jangkauan zonasi diperluas lagi menjadi tingkat kelurahan, dibuat permisalan ada 50 calon siswa yang satu kelurahan dengan sekolah (tidak termasuk siswa satu RT dan satu RW dengan sekolah) dan memperebutkan sisa 25 kuota zonasi yang ada di sekolah tersebut.

"Nah kuota yang tinggal 25 orang itu, maka di situ akan diseleksi memakai umur," kata Basri.

Cara yang ditawarkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta itu, kata Basri, sudah mendapat persetujuan dari Komisi E saat rapat kerja.

Saat ini, Basri berujar, Pemprov DKI Jakarta diminta bergerak cepat untuk menyosialisasikan tahap seleksi tersebut. Alasannya agar orangtua siswa tidak merasa kaget dengan cara seleksi tersebut dan tidak menimbulkan kegaduhan seperti tahun lalu.

"Harus juga ada sosialisasi yang masif kepada sekolah dan pihak sekolah," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com