Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Serobot Lahan, Begini Klarifikasi WN Belanda yang Dilaporkan Tetangganya

Kompas.com - 04/06/2021, 17:57 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang Warta Negara Belanda bernama Nick Paenders (57) membantah telah menyerobot lahan tetangganya di Kompleks Duta, Duri Kepa, Jakarta Barat yang bernama Ishak (69).

"Dari kelurahan sudah datang ke sini dan mereka sudah mengukur bahwa lahan tersebut tidak melewati batas lahannya mereka," kata Bianca Paenders, istri dari Nick, yang membantu menerjemahkan jawaban Nick saat ditemui Jumat (4/6/2021).

Nick mengaku telah mengukur bangunannya dari dasar hingga lantai atas. Dia memastikan, tak ada bagian dari bangunannya yang masuk ke lahan Ishak.

"Kita sudah luting (ukur) dari atas sampai ke bawah tidak ada yang masuk ke bangunan Pak Ishak," kata Bianca.

Baca juga: WN Belanda Disebut Serobot Lahan Warga Duri Kepa, Ketua RW: Dia Memang Sering Bikin Resah Warga

Awalnya, Nick memang mengaku hendak melakukan pembangunan. Untuk itu, Nick meminta izin kepada Ishak.

"Dulu saya minta kepada yang melaporkan, Pak Ishak namanya, ini mau dibangun tembok (pembatas) atau engga karena kita mau naikin (bangunan) ke atas, dan dia bilang iya," kata Nick melalui Bianca yang menerjemahkan.

Setelah mendapat konfirmasi, Nick mengaku membangun tembok baru.

Kata Nick, tembok baru yang dibangun sebenarnya telah ia mundurkan dari jarak perbatasan rumahnya dan Ishak, sehingga masuk ke lahan Nick.

Ishak sebelumnya juga sempat menyampaikan bahwa ada reruntuhan dari pembangunan rumah Nick yang jatuh ke wilayahnya. Namun, Nick kembali membantah hal tersebut.

"Yang tentang reruntuhan, yang terjadi adalah ada kucing lewat jalan di steger kucingnya jatuh. Jadi itu lubangnya (bolong di atap Ishak) lubang kucing bukan bangunan, karena kucingnya jatuh," kata Nick melalui Bianca.

Baca juga: Seorang WN Belanda Dilaporkan Menyerobot Lahan Tetangganya di Duri Kepa

Bianca berujar, tak pernah ada diskusi antara ia dan Ishak terkait hal ini.

"Ngga ada, ngga ada, Pak Ishak nggak pernah ke sini, suami saya datang (Ishak) langsung (mengatakan) 'pergi! pergi!," kata Bianca.

Sebelumnya diketahui, Ishak tengah melaporkan kasus ini kepada polisi.

Ishak berujar, insiden ini bermula pada tiga tahun lalu saat Nick pertama kali melakukan renovasi di rumah yang ditinggalinya di Kompleks Duta, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Yang melakukan renovasi ini, yakni WNA (Nick) ini, yang terjadi adalah, pertama, kebun saya itu ada tembok pembatas, memang dia bikin juga tembok tapi malah sebagian temboknya berdiri di atas tembok saya," kata Ishak saat dikonfirmasi, Kamis (3/6/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com