Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plt Wali Kota Jaksel Sebut TNI AU Tawarkan Lakespra Dr Saryato sebagai Tempat Isoman

Kompas.com - 16/06/2021, 21:37 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI AU menawarkan tempat isolasi mandiri (isoman) untuk pasien Covid-19 kepada Pemerintah Kota Jakarta Selatan.

Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengatakan, lokasi isolasi mandiri tersebut berada di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) Dr Saryanto di kawasan Pancoran.

"Lakespra Dr Saryanto itu milik TNI AU yang berada di Pancoran. Kita sudah komunikasi dengan pimpinan TNI AU di sana. Mereka siap sediakan 30 kamar," kata Isnawa saat dihubungi, Rabu (16/6/2021) malam.

Baca juga: Antisipasi Graha Wisata Ragunan Penuh, Pemkot Jaksel Siapkan Rusun Pasar Rumput

Isnawa menyebutkan, pihak TNI AU berkomitmen untuk membantu Pemerintah Kota Jakarta Selatan untuk menyediakan lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19.

Adapun tempat tersebut dapat digunakan sebagai tempat isoman pasien Covid-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG).

"Saya sudah koordinasi dengan BPDB untuk kemungkinan diusulkan masuk ke SK Gubernur DKI Jakarta untuk tempat merawat pasien Covid-19 OTG. Pihak TNI AU sudah siap jika Lakespra digunakan," tambah Isnawa.

Lakespra Dr Saryanto milik TNI AU merupakan salah satu tempat yang dijadikan tempat isoman pasien Covid-19 sebagai respons antisipasi penuhnya tempat-tempat isolasi di Jakarta Selatan.

Baca juga: Siaga Satu Covid-19 di Jabodetabek, Jumlah Pasien Meningkat hingga RS Rujukan Penuh

Adapun tempat isolasi mandiri di Jakarta Selatan adalah Graha Wisata Ragunan. Graha Wisata Ragunan pun pernah digunakan sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 tahun lalu.

Sebelumnya, kapasitas tempat isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG) di Graha Wisata Ragunan, Jakarta Selatan, nyaris penuh.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pengelola Anjungan dan Graha Wisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Ranty Ariany mengatakan, jumlah pasien Covid-19 OTG di Graha Wisata Ragunan per Rabu (16/6/2021) yaitu 140 orang.

"Mayoritas pasien dari Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru," ujar Ranty saat dikonfirmasi, Rabu siang.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Tempat Isolasi Terpusat di Depok Penuh

Menurut dia, tempat isolasi di Graha Wisata Ragunan kini tersisa empat kamar. Hingga hari ini, belum ada pasien Covid-19 dengan kategori OTG yang diperbolehkan pulang.

"(Satu kamar) pada umumnya (diisi) dua orang dan ada yang tiga orang," kata Ranty.

Ranty menambahkan, Graha Wisata Ragunan memiliki 78 kamar. Total yang digunakan per 16 Juli yaitu 74 kamar.

Graha Wisata Ragunan menjadi salah satu tempat yang kembali dibuka untuk isolasi pasien Covid-19. Pasien Covid-19 dengan kategori OTG akan dirawat selama 10 hari di Graha Wisata Ragunan.

Selama dirawat di Graha Wisata Ragunan, pasien OTG akan mendapatkan suplai makanan, vitamin, dan berbagai kegiatan.

“Kami mengantisipasi itu kalaupun nanti hotel-hotel tak bisa menampung lagi pasien Covid-19 ini, di Graha Wisata kami siap dengan kapasitas 230-240 orang,” ujar Isnawa.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan juga menyiapkan Rumah Susun Pasar Rumput Manggarai di Setiabudi untuk tempat isolasi mandiri. Rusun ini memiliki daya tampung 3.968 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com