Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Bertindak jika Ada Data Siswa 'Siluman' pada PPDB, Wali Kota Tangerang: Laporkan Saja...

Kompas.com - 30/06/2021, 20:37 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah bakal menindak oknum yang bermain curang dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SD dan SMP di Kota Tangerang.

Dia menyatakan, peringatan tersebut ditujukan bagi pegawai instansi pemerintah di wilayah itu yang secara sengaja memasukkan calon siswa ke sebuah sekolah tanpa sesuai prosedur yang seharusnya.

Arief menegaskan, proses PPDB untuk setiap jalur harus berjalan sesuai dengan aturan yang ditetapkan dari Pemerintah Pusat.

Baca juga: Wacana Penerapan PPKM Mikro Darurat, Wali Kota Arief: Tangerang Harus Siap

"Terkait PPDB, kalau ada data atau domisili siluman, semua sudah ada mekanismenya," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (30/6/2021).

"Kami berharap, urusan domisili, jalur prestasi, jalur anak-anak berkebutuhan khusus, semua diatur," lanjut dia.

Jika ada aparatur sipil negara (ASN) di instansi pemerintahan Kota Tangerang yang bermain curang, segera lapor ke Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

Pemkot Tangerang melalui Inspektorat lantas akan menyelidiki bila ada laporan dan bakal menindak jika laporan tersebut sesuai dengan kondisi yang ada.

Baca juga: Rencana Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun, Pemkot Tangerang Tunggu Arahan Pemerintah Pusat

"Laporin saja. Kami punya Inspektorat, akan kami cek. Inspektorat itu akan menindak, karena ada aturan kepegawaian," papar pria 44 tahun itu.

Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang diketahui membuka PPDB jenjang SD mulai 14-26 Juni kemarin.

Kemudian, PPDB jenjang SMP masih berlangsung sampai 10 Juli 2021, sejak 28 Juni 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com