Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Delta Covid-19 Cepat Menular, Dinkes DKI: Sudah seperti Valentino Rossi

Kompas.com - 04/07/2021, 17:30 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengibaratkan kecepatan penularan Covid-19 varian Delta B.1617.2 seperti kecepatan laju pembalap juara dunia tujuh kali kejuaraan MotoGP Valentino Rossi.

Dia mengatakan, perumpamaan itu diambil karena kecepatan varian ini empat kali lebih menular dibandingkan varian awal Covid-19.

"(Penyebaran Covid-19) diperparah lagi dengan kecepatan (penularan varian Delta) virus yang sudah kayak Valentino Rossi gitu ya," kata Ngabila dalam acara webinar, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Dinkes DKI: Estimasi Covid-19 di Jakarta 4 Kali Lebih Banyak Dibanding Kasus Terkonfirmasi

Ngabila mengatakan, di Jakarta, varian Delta ini merupakan varian yang dominan menginfeksi warga Jakarta.

Dari 1.300 sampel yang dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) untuk mendeteksi mutasi virus, sebanyak 148 di antaranya dinyatakan merupakan varian baru terdiri dari Alfa, Beta dan Delta.

"Dan 90 persen varian Delta, yang mana sekitar 40 persen (dari varian Delta ditemukan di usia) anak-anak, bayangkan anak-anak usia 18 tahun sudah kena (varian) Delta di Jakarta," kata Ngabila.

Ngabila mengatakan, melihat cepatnya penyebaran, tidak ada alasan untuk tidak menaati protokol kesehatan.

Baca juga: Imigrasi: Hoaks Video Rombongan WNA di Bandara Soekarno-Hatta pada 3 Juli

Bahkan, menurut dia, sudah seharusnya metode pencegahan disempurnakan.

"Kita tuh sudah kalah habis-habisan sama ini virus, dan virus makin pinter, makin jenius dan kita masih begini-begini saja. Kita harus bermutasi juga, dengan cara (protokol kesehatan) 5 M dan vaksinasi," ucap Ngabila.

Ngabila menambahkan, estimasi kasus Covid-19 di Ibu Kota empat kali lebih besar dari angka kasus yang terkonfirmasi saat ini.

"Di DKI walaupun baru 500.000-an kasus (terkonfirmasi), sebenarnya estimasinya itu sudah sekitar 2 juta atau 3 juta kasus, artinya sudah 20-30 persen penduduk," kata Ngabila.

Ngabila menyebut, kondisi saat ini seperti fenomena gunung es yang hanya terlihat puncaknya saja.

Kondisi ini diperparah dengan fenomena yang disebut pingpong. Fenomena ini disebut pingpong karena memiliki pola yang membuat pandemi terus terjadi di DKI Jakarta.

Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 di Jakarta Tinggi, Anies: Ini Bukan Prestasi, tapi Tanda Bahaya

Orang-orang yang terpapar di Jakarta pergi keluar daerah dan memaparkan Covid-19 di suatu daerah.

Kemudian setelah pandemi di Jakarta berkurang, orang yang tadinya di daerah yang terpapar Covid-19 kembali membawa penyakit ke Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com